Jumat 19 Nov 2021 16:14 WIB

Penerbangan Perintis Dinilai Solusi untuk Pilot Muda

Masalah banyaknya pilot muda yang menganggur karena minimnya lapangan pekerjaan

Penerbangan  Smart Aviation
Foto: Istimewa
Penerbangan Smart Aviation

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi pandemi kurang lebih hampir dua tahun belakangan ini dinilai menjadi salah satu tantangan bagi profesi pilot. Tantangan lain, jumlah lulusan sekolah pilot dengan lapangan kerja yang tersedia dinilai tak seimbang. 

Selain oversupply, mereka yang baru lulus dari sekolah penerbangan tak bisa langsung bekerja di maskapai karena harus menghadapi beberapa kendala, salah satunya soal persyaratan minimal jam terbang.

Baca Juga

Menurut pilot senior Capt Hanafi Herlim, lewat akun YouTube pribadinya, saat ini Indonesia sudah kebanyakan pilot terutama student pilot yang baru lulus dari flying school. “Kabarnya saat ini sudah mencapai 2.000-an pilot menganggur," tuturnya dalam unggahan 1 Mei 2020 lalu.

Situasi ini justru berbanding terbalik dengan ekspektasi tinggi karier pilot disebut pantas dengan biaya pendidikan yang relatif tinggi juga. Tentunya hal ini menjadi kerja bersama antara asosiasi, sekolah penerbangan, pemerintah, perusahaan aviasi dan instansi terkait untuk menjawab keresahan atas kejelasan profesi pilot di Indonesia.

Mulai dari inisiasi pemerintah mengadakan pelatihan mendalam selama masa ‘nganggur’, workshop untuk menyegarkan pengetahuan dasar pilot pemula, hingga penyaluran sumber daya manusia untuk kerja praktik di berbagai maskapai.

Di pertengahan tahun 2020, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug juga ambil bagian dengan menutup sementara rekrutmen calon mahasiswa kejuruan pilot dalam upaya meminimalisir pengangguran yang belum tuntas.

Lantas bagaimana dengan pihak maskapai? Di Indonesia banyak yang kita kenal dengan jenis pesawat komersil macam Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air dan sebagainya. Ada pula penerbangan perintis yang memiliki peran vital dalam membangun konektivitas antar daerah terpencil di Indonesia. Keunggulannya tak sebatas efektivitas waktu saja, keberadaan pesawat perintis juga memudahkan akses menuju wilayah pedalaman dan terpencil yang sampai kini belum terlayani moda transportasi lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement