Tim Pemantau Jalan Provinsi Rawan Terkena Longsor Disiagakan
Red: Yusuf Assidiq
Petugas BPBD Kabupaten Magelang usai melakukan pembersihan longsoran tanah di Jalan Magelang-Boyolali, Sawangan, Jawa Tengah, Jumat (12/11). Jalan Magelang-Boyolali di KM 18 tidak bisa dilalui imbas longsoran tebing setinggi 20 meter. Sekitar pukul 12 siang material longsoran baru bisa dibersihkan semua dari badan jalan provinsi ini, dan pengendara bisa melewati jalan tersebut kembali. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiagakan tim yang bertugas memetakan dan memantau jalan tingkat provinsi yang rawan longsor maupun rawan tertimbun longsoran saat musim hujan.
"Tim siaga yang bertugas sampai Maret 2022 itu akan langsung mengantisipasi ketika ditemukan ada jalan provinsi yang memiliki tebing dan rawan terjadi longsoran," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Provinsi Jateng, Hanung Triyono di Semarang.
Ia menyebut tim siaga itu akan berkeliling di jalan-jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Jateng. Pihaknya juga melibatkan partisipasi masyarakat melalui kelompok masyarakat yang siap membantu memetakan dan melaporkan jika menemukan ada jalan provinsi rawan tertimbun tanah longsor saat musim hujan.
Selain menyiagakan personel, Dinas PUBMCK Jateng juga menyiapkan alat maupun alat berat yang bisa dimobilisasi ke daerah tertentu. "Kami juga menyiapkan geobag dan bronjong dari bahan bangunan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi tanah longsor," ujarnya.
Menurut dia, pengecekan dilakukan setiap saat dan jika terjadi tanah longsor akan langsung dilaporkan ke dinas terkait atau balai jalan milik provinsi.
"Jalan provinsi itu biasanya yang kita antisipasi yang pasti itu di Dieng, di Weleri-Patean, juga di daerah Tawangmangu, kebanyakan yang ada di daerah pegunungan itu rawan longsor," katanya.
Belum lama ini, ada beberapa titik jalan provinsi yang tertimbun tanah longsor dan beberapa di antaranya sudah selesai diperbaiki. Seperti di Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, yang sempat mengalami longsor kurang lebih 200 meter, dan sekarang sudah bisa dilewati setelah dilakukan perbaikan selama 15 hari.