Jumat 19 Nov 2021 16:25 WIB

Pengasuh Anak Jebolan Norland College Bergaji Ratusan Juta

Norland College menyalurkan alumnusnya ke keluarga kaya dan terkenal di Inggris.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Para nanny (pengasuh anak) Norland College. Jebolan sekolah bergengsi di Inggris ini memiliki gaji awal ratusan juta rupiah.
Foto: Instagram
Para nanny (pengasuh anak) Norland College. Jebolan sekolah bergengsi di Inggris ini memiliki gaji awal ratusan juta rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesibukan orang tua telah meningkatkan permintaan untuk asisten rumah tangga (ART) dan pengasuh anak (nanny). Di Inggris, jebolan Norland College telah menjadi para pengasuh elite sejak 1892.

Pengasuh dari sekolah Inggris bergengsi itu menjadi yang paling diminati. Norland College telah melatih pengasuh anak selama hampir 130 tahun.

Baca Juga

Pengasuh dilatih dalam segala hal, mulai dari keamanan hingga pengaturan emosi anak. Pengasuh Norland alias Norlanders terkenal karena keterampilan mereka.

Para nanny menjalani kursus akademik tiga tahun yang mencakup segala hal, mulai dari pertahanan diri hingga nutrisi. Saat tahun keempat, mereka bekerja penuh waktu sebagai pengasuh yang dibayar, dengan dukungan dari sekolah.

Setelah lulus, pengasuh Norland ditempatkan di keluarga kaya dan terkenal. Gaji awalnya sekitar 53 ribu dolar AS (Rp 755 juta) ditambah biaya hidup.

Hidup sebagai pengasuh Norland

"Peran pengasuh bervariasi berdasarkan kebutuhan keluarga tempat mereka bekerja," kata Julia Gaskell (57 tahun), mantan pengasuh Norland yang sekarang bekerja sebagai kepala konsultasi, agensi, alumni, dan pelatihan sekolah.

Pengasuh bekerja dengan keluarga selama jam kerja maupun sepanjang waktu. Ada pula yang hanya membantu orang tua selama enam pekan pertama sampai tiga bulan setelah memiliki bayi.

"Anda memang harus memiliki penghasilan yang cukup untuk dapat mempekerjakan pengasuh Norland," kata Gaskell kepada Insider, dikutip Jumat (19/11).

Setiap tahun, sekitar 100 pengasuh lulus dari Norland, tetapi permintaan untuk layanan mereka jauh melebihi pasokan. Pada 2019, sekolah tersebut meluluskan dua pengasuh laki-laki, termasuk yang bernama Liam Willett.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement