Jumat 19 Nov 2021 17:25 WIB

ACT Bandar Lampung Gelar Operasi Gizi Anak

permasalahan gagal tumbuh kembang anak masih menjadi pekerjaan rumah

Rep: mursalin yasland/ Red: Hiru Muhammad
ACT Bandar Lampung gelar operasi tingkatkan gizi anak, Jumat (19/11).
Foto: dok. ACT
ACT Bandar Lampung gelar operasi tingkatkan gizi anak, Jumat (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Untuk mencegah anak stunting (gagal tumbuh kembang), Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bandar Lampung menggelar operasi gizi anak di Bandar Lampung. Humanity Medical Services ACT melakukan penyuluhan, pembagian sarapan dan susu kepada anak di Madrasah Ibtidaiyah 1 Bandar Lampung, Jumat (9/11).

ACT menilai, permasalahan gagal tumbuh kembang anak masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah Indonesia. Hal tersebut dikarenakan sekira 20 juta rakyat Indonesia masih hidup di bawah kemiskinan, dampaknya sekira sembilan juta anak menderita stunting.

Baca Juga

Bedasarkan informasi dari Unicef, Indonesia adalah salah satu negara dengan beban stunting dan wasting pada anak tertinggi di dunia. Dalam upaya mewujudkan keseimbangan gizi bagi tumbuh kembang anak Indonesia, Humanity Medical Services ACT Bandar Lampung memulai aksi nyata melalui kegiatan penyuluhan dan pembagian sarapan dan susu kepada anak-anak.

Seluruh aksi ini merupakan rangkaian dari program Operasi Gizi Anak Indonesia (OGAI) yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan membebaskan anak-anak Indonesia dari gizi buruk.

Tim Relawan ACT Bandar Lampung Dwi Apriliani mengatakan, pemenuhan gizi pada anak sangat penting dan sangat perlu diperhatikan. Program OGAI ini dimulai dengan memberikan sarapan yang bergizi kepada anak-anak sekolah, kegiatan ini nantinya juga akan rutin dilaksanakan di sekolah-sekolah yang mayoritas muridnya berasal dari keluarga prasejahtera.

“Untuk memberikan dukungan kepada anak-anak sekolah agar bisa mendapatkan sarapan yang bergizi. Kegiatan ini akan kita laksanakan secara rutin di sekolah-sekolah yang mayoritas murid berasal dari keluarga prasejahtera,”  kata Dwi Apriliani.

Dwi Apriliani mengatakan, aksi ACT ini melibatkan guru-guru di sekolah, yang diharapkan nantinya guru dapat menjadi penyambung informasi ini kepada para orang tua murid mengenai pemenuhan gizi. Melalui program OGAI, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak dapat meningkat sehingga Indonesia keluar dari kelompok negara dengan kekurangan gizi tertinggi.

Pada Operasi Gizi Anak Indonesia ini kami akan banyak menggandeng sekolah-sekolah di Lampung khususnya di Bandar Lampung. Tujuannya dapat memenuhi gizi anak dengan menyediakan makanan yang bergizi. “Kami mengharapkan penyuluhan program ini bisa membantu guru untuk menyambung informasi kepada orang tua murid untuk peka terhadap gizi anak,” ujar Dwi.

Kepala Sekolah MIN 1 Bandar Lampung Desi mengatakan, program ini sangat positif dan memberikan apresiasi kepada ACT yang telah membuat kegiatan OGAI. Ia juga berharap agar program ini terus berlanjut agar semakin banyak yang peduli terhadap persoalan gizi anak.

“Hari ini anak-anak diberikan sarapan yang sangat bergizi, kami sangat senang ketika mengetahui ACT akan melakukan penyuluhan disini, kami terimakasih karena sudah peduli persoalan gizi untuk anak-anak, semoga operasi gizi ini terus berlanjut,” katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement