REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bencana tanah longsor terjadi di kawasan Darajat, Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, pada Jumat (19/11). Akibat kejadian itu, akses jalan menuju Puncak Darajat terputus.
Camat Pasirwangi, Saepul Hidayat mengatakan, longsor di kawasan itu diakibatkan intensitas hujan yang tinggi. Dampaknya, jalan penghubung dari arah Puncak Darajat menuju Kawah Darajat terputus.
"Panjang jalan terputus sekitar 100 meter dan ketinggian ke bawah 70 meter," kata dia, Jumat (19/11).
Menurut Saepul, di atas Puncak Darajat masih terdapat pegawai yang mengerjakan proyek. Para pekerja itu kemungkinan akan mengalami kesulitan untim turun. "Alat berat tak bisa turun karena jalan terputus," ujar dia.
Selain longsor yang memutus jalan, beberapa titik lainnya di Kecamatan Pasirwangi juga mengalami tanah longsor. Saepul menyebutkan, bencana tanah longsor juga terjadi di wilayah Talaga dan wilayah Sukasari, Desa Padaawas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Satria Budi, mengatakan, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Pasirwangi dan juga dengan pihak PT Star Energy. Sebab, kata dia, adanya kejadian longsor ini dikhawatirkan menimbulkan kerawanan kebocoran pipa uap yang menuju ke PT Star Energy.
"Setelah koordinasi dengan pihak Forkopincam penanganan sedang dikoordinasikan dengan pihak Star Energy karena kawasan tersebut merupakan wilayah Star Energy," kata dia.
Menurut dia, berdasarkan laporan yang ada, tanah longsor di wilayah Darajat itu terjadi pukul 11.45 WIB. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada. Sebab, potensi tanah longsor susulan masih dapat terjadi.
"Apalagi cuaca terus memburuk serta tanah yang terlihat masih adanya longsoran-longsoran kecil," kata dia.