Jumat 19 Nov 2021 21:30 WIB

Masyarakat Perlu Cerdas Manfaatkan Ruang Digital

Masyarakat dalam menerima informasi dari perangkat digital untuk melakukan kroscek

Rep: Rahayu Subekti/Antara/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G Plate mengingatkan masyarakat untuk cerdas dalam memanfaatkan ruang digital, terutama dalam hal penyaringan informasi. "Masyarakat perlu tahu dua hal secara berimbang, yaitu dari hak dan kewajibannya. Termasuk di dalamnya informasi yang berimbang, berita yang benar dan salah, dan mengategorikan info yang benar atau fake. Ini adalah tugas bersama," kata Menkominfo saat ditemui di Jakarta, Jumat (19/11).

"Masyarakat dalam menerima informasi dari perangkat digital untuk melakukan kroscek dan memahami terlebih dahulu sebelum akhirnya meneruskan (informasi) ke pihak lain," ujarnya menambahkan.

Baca Juga

Menkominfo mengatakan, pemerintah membangun infrastruktur digital secara masif dengan harapan ruang digital tersebut dapat diisi oleh masyarakat untuk hal-hal yang bermanfaat. "Gunakan ruang digital kita secara cerdas, bermanfaat, untuk kebaikan dan kenyamanan hidup bangsa dan negara," kata Menteri Johnny.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen mengatakan berita bohong merupakan salah satu isu besar. "Sehingga, kita sebagai negara harus belajar satu sama lain untuk menemukan keseimbangan tentang fundamental dari kebebasan berpendapat," kata Larsen.

Menkominfo juga menyampaikan, literasi digital tidak lepas dari peran talenta digital. Kementerian Kominfo sendiri melakukan kerja sama dengan berbagai pihak mulai dari institusi pendidikan nasional dan internasional, hingga perusahaan teknologi global.

"Saya menyampaikan bahwa Indonesia membuka kerja sama dengan banyak negara dan institusi pendidikan dunia dengan melakukan pembangunan digital talent secara besar-besaran dan bersamaan dengan infrastruktur digital," kata Menteri Johnny.

"Ada kerja sama dengan perusahaan teknologi dunia seperti Microsoft, Google, Apple, Huawei, Cisco, dan lainnya untuk mempertemukan keahlian (skill) dengan lapangan pekerjaan itu sendiri," kata dia.

 

Selain itu, ada program pelatihan bersama institusi pendidikan seperti National University of Singapore, Harvard University hingga Oxford University. Sementara di dalam negeri, ada juga metamorfosa Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Kominfo untuk menghasilkan talenta digital yang lebih dibutuhkan dengan pembukaan sekolah digital yang baru.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement