REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Bencana tanah longsor terjadi di kawasan Darajat, tepatnya di Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, pada Jumat (19/11). Akibat kejadian itu, jalan penghubung dari Puncak Darajat ke Kawah Darajat terputus.
Head of Policy, Government, & Public Affairs Star Energy Geothermal Darajat, Nungki Nursasongko, mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, baik dari penduduk setempat maupun karyawan Star Energy. Selain itu, menurut dia, tidak ada fasilitas umum yang rusak akibat bencana tanah longsor tersebut.
Ia menyebutkan, jalan yang rusak akibat longsor tersebut bukanlah fasilitas atau jalan umum. Jalan itu merupakan akses opersional pembangkit listrik Star Energy.
“Puji syukur tidak ada korban dan tidak ada kerusakan fasilitas umum. Bahkan, dapat kami pastikan juga tidak ada kerusakan pada fasilitas pembangkitan listrik yang dapat mengakibatkan kebocoran uap,” kata Nungki, melalui siaran pers, Jumat (19/11).
Ia menambahkan, Star Energy telah melakukan koordinasi untuk penanganan bencana dengan BPBD dan pihak terkait lainnya. Star Energy juga memastikan bencana alam tanah longsor ini tidak menganggu operasional pembangkitan listrik di unit 1, 2 dan 3 milik Star Energy Darajat.
Sebelumnya, Camat Pasirwangi, Saepul Hidayat, mengatakan, longsor di kawasan itu diakibatkan intensitas hujan yang tinggi. Dampaknya, jalan penghubung dari arah Puncak Darajat menuju Kawah Darajat terputus.
"Panjang jalan terputus sekitar 100 meter dan ketinggian ke bawah 70 meter," kata dia, Jumat.
Menurut Saepul, di atas Puncak Darajat masih terdapat pegawai yang mengerjakan proyek. Para pekerja itu kemungkinan akan mengalami kesulitan untim turun. "Alat berat tak bisa turun karena jalan terputus," ujar dia.