Sabtu 20 Nov 2021 00:03 WIB

Kondisi Pasien Paru Bisa Buruk Ketika Terinfeksi Covid-19

Pasien paru PPOK bisa lebih buruk apabil terinfeksi Covid-19.

Pasien paru PPOK bisa lebih buruk apabil terinfeksi Covid-19.
Foto: thebody
Pasien paru PPOK bisa lebih buruk apabil terinfeksi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Susanthy Djajalaksana Sp.P(K) FISR mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang dapat memperburuk infeksi COVID-19 dan bahkan menyebabkan kematian. Ia menerangkan bahwa penyakit paru terbanyak yang memperburuk kondisi seseorang yang terinfeksi COVID-19 adalah PPOK.

"Pasien PPOK lebih rentan terkena infeksi COVID-19, infeksi virus merupakan salah satu pencetus PPOK menjadi akut. Salah satu penyebabnya adalah infeksi COVID-19," kata Susanthy, belum lama ini.

Baca Juga

Berdasarkan data yang ada, 12 sampai 13 persen penderita COVID-19 memiliki komorbid PPOK. COVID-19 dengan komorbid PPOK lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan yang memiliki penyakit bawaan TBC. Susanthy menjelaskan, PPOK pada penderita COVID-19 berkaitan dengan tingkat keparahan penyakit yang lebih berat dan seringkali butuh perawatan intensif. 

"Seringkali harus dirawat karena derajatnya jadi lebih berat," kata dia.

Peringatan Hari PPOK Sedunia diperingati tiap tanggal 17 November setiap tahunnya. PPOK adalah penyakit yang menyebabkan peradangan di saluran pernapasan yang sifatnya lama kelamaan akan semakin berat atau memburuk. Jika infeksi COVID-19 menyebabkan pneumonia pada paru dan akan kembali sembuh apabila penderitanya sudah sehat, penderita PPOK tidak akan mengalami perbaikan fungsi saluran pernapasannya.

Fungsi saluran napas penderita PPOK akan terus memburuk apabila tidak diobati dengan benar guna mencegah terjadinya pemburukan. PPOK diakibatkan oleh pajanan zat beracun, polusi, atau iritan lainnya pada saluran napas. Pajanan asap rokok dan polusi udara yang terlampau sering paling banyak menjadi penyebab munculnya penyakit tidak menular ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement