REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut akan menutup sementara kawasan objek wisata Darajat di Kecamatan Pasirwangi untuk keamanan wisatawan karena daerah itu rawan bencana tanah longsor saat musim penghujan."Sangat berdampak, mungkin saya akan koordinasi dengan BPBD untuk selanjutnya apakah ada penutupan sementara atau tidak, tergantung hasil evaluasi," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan di Garut, Jumat (19/11).
Ia menyampaikan rencana penutupan itu setelah adanya bencana tanah longsor yang menggerus badan jalan di kawasan Darajat, Kecamatan Pasirwangi, Jumat (19/11) siang. Tim dari Disparbud Garut, kata dia, akan meninjau langsung lokasi longsor dan daerah mana saja yang terdampak bahaya bencana longsor, termasuk kawasan wisata air di Darajat.
"Untuk saat ini yang terputus di arah masuk Star Energi (kawasan industri panas bumi)," kata Budi.
Menurut dia kawasan Darajat berdasarkan kajian merupakan daerah wisata yang rawan terjadinya bencana alam. Daerah pegunungan itu, kata dia, banyak dijadikan lahan bukan tanaman keras yang bisa saja memicu terjadinya bencana longsor.
"Ya (rawan) karena di atasnya banyak dijadikan daerah palawija pertanian," kata Budi.
Darajat di Kecamatan Pasirwangi merupakan kawasan perbukitan yang selama ini banyak objek wisata pemandian air panas.Akibat adanya bencana tanah longsor di kawasan Darajat itu membuat wisatawan membatalkan rencana liburannya ke daerah Darajat.
Seorang warga Garut yang hendak berwisata dan menginap di Darajat, Syifa (22) mengaku sudah membatalkan rencana liburannya ke daerah itu. Padahal, kata dia, sudah memesan tempat untuk menginap bersama suaminya, namun akhirnya terpaksa dibatalkan karena ada bencana longsor.
"Ya, rencana liburannya terpaksa dibatalkan, padahal sudah di-'booking' tadi pagi," kata Syifa.