Sabtu 20 Nov 2021 14:57 WIB

Belanda Bubarkan Paksa Aksi Protes Pemberlakuan Penguncian 

Massa protes terhadap penguncian terbaru yang diberlakukan Belanda

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Nashih Nashrullah
Massa protes terhadap penguncian terbaru yang diberlakukan Belanda. Ilustrasi penguncian di Amsterdam, Belanda.
Foto: EPA-EFE/ROBIN VAN LONKHUIJSEN
Massa protes terhadap penguncian terbaru yang diberlakukan Belanda. Ilustrasi penguncian di Amsterdam, Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM – Polisi Belanda melepaskan tembakan peringatan yang melukai beberapa orang, dalam aksi protes terhadap penguncian parsial Covid-19 di Rotterdam. 

Aksi protes berubah menjadi kekerasan, dan beberapa demonstran membakar mobil polisi serta melemparkan batu. 

Baca Juga

Kekacauan pecah dalam aksi protes terhadap kebijakan pembatasan untuk menekan kasus virus korona di Rotterdam. Pemerintah juga berencana untuk membatasi akses bagi orang yang tidak divaksinasi ke beberapa tempat. 

Puluhan orang ditangkap dan tujuh orang mengalami luka-luka, termasuk petugas polisi dalam aksi protes yang berujung dengan kekerasan di sepanjang salah satu jalan perbelanjaan utama Rotterdam.

Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb, menggambarkan aksi protes tersebut sebagai "pesta pora kekerasan". "Polisi pada akhirnya merasa perlu untuk menarik senjata untuk membela diri," kata Aboutaleb, dilansir Aljazirah, Sabtu (20/11). 

Polisi mengatakan, demonstrasi dimulai di jalan Coolsingel dan diwarnai dengan kerusuhan, bahkan kebakaran terjadi di beberapa tempat. Polisi kemudian melepaskan beberapa tembakan peringatan. 

Media Belanda mengatakan, beberapa  pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan termasuk "kebebasan". Mereka kemudian melemparkan batu ke arah polisi dan petugas pemadam kebakaran, termasuk membakar beberapa skuter listrik.  Polisi menggunakan meriam air untuk mencoba membubarkan massa. 

Situasi telah mereda pada Jumat (19/11) malam, tetapi polisi masih bersiaga. Foto-foto di media Belanda menunjukkan setidaknya satu mobil polisi terbakar. Polisi Belanda mengatakan, unit dari seluruh negeri dibawa untuk memulihkan ketertiban di  Rotterdam. 

Otoritas Rotterdam mengeluarkan perintah darurat yang melarang orang berkumpul untuk menjaga ketertiban umum. Sementara stasiun kereta api utama telah ditutup. 

Rencananya demonstrasi lanjutan akan berlangsung di Amsterdam dan kota selatan Breda pada Sabtu. Media lokal mengatakan, ribuan orang diperkirakan akan hadir dalam aksi tersebut. 

Belanda sedang berusaha mengendalikan gelombang baru virus korona. Belanda mencatat lebih dari 21.000 kasus baru pada Jumat. Pemerintah mempertimbangkan untuk melarang orang yang tidak divaksinasi pergi ke bar dan restoran. Akses ke tepat publik hanya dibuka bagi  mereka yang telah menerima vaksinasi lengkap atau yang telah pulih dari Covid-19.    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement