Ahad 21 Nov 2021 02:17 WIB

Pemerintah Dorong Pemerataan Akses Listrik Ramah Lingkungan

Rasio elektrifikasi di Indonesia tercatat mencapai 99,40 persen pada kuartal III 2021

Warga mengecek meteran listrik. ilustrasi
Foto: PLN.
Warga mengecek meteran listrik. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan terus fokus mendorong pemerataan akses listrik ramah lingkungan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia yang ditandai peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi bersih. Rasio elektrifikasi tercatat mencapai 99,40 persen pada kuartal III 2021 dengan tambahan kapasitas pembangkit energi bersih sebesar 386 megawatt (MW) sepanjang Januari hingga September tahun ini.

"Kami targetkan seluruh wilayah dan rumah tangga di Indonesia akan terlistriki 100 persen pada tahun depan," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (20/11).

Baca Juga

Berdasarkan data Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi di bawah 90 persen saat ini hanya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara, rasio elektrifikasi di Bali sudah mencapai 100 persen. Kegiatan percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan menjadi salah satu program prioritas pemerintah yang sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan.

Agung menjelaskan target pemerintah bisa menambah kapasitas pembangkit energi bersih mencapai 20.923 MW hingga 2030.Dia menyoroti tambahan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan dalam sembilan bulan terakhir sebesar 386 MW, salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembangkit energi bersih itu berupa surya dan air.

"Makanya, kami tengah fokus mendorong pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), salah satunya melalui PLTS atap," terang Agung.

Secara rinci tambahan 386 MW energi bersih ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Peaker 2nd Expansion sebesar 130 MW, 12 unit pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) 71,26 MW, dua unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 55 MW, pembangkit listrik tenaga bioenergi 19,5 MW, dan PLTS atap 17,88 MW.

Melalui grafik pertumbuhan itu pemerintah optimistis bisa mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah adalah meningkatkan porsi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PTPLN 2021-2030 yang lebih hijau, yaitu 51,6 persen.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement