Sabtu 20 Nov 2021 20:00 WIB

Satgas Covid-19: Vaksinasi Capai 88.760.197 Jiwa

Pemerintah targetkan vaksinasi Covid-19 sebesar 208.265.720 jiwa

Pemerintah targetkan vaksinasi Covid-19 sebesar 208.265.720 jiwa. Ilustrasi vaksin
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Pemerintah targetkan vaksinasi Covid-19 sebesar 208.265.720 jiwa. Ilustrasi vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan penduduk Indonesia yang telah menerima vaksin dosis kedua mencapai 88.760.197 jiwa hingga Sabtu, pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta, terdapat penambahan 800.080 jiwa yang mendapat vaksin dosis kedua.

Baca Juga

Jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 622.958 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka masyarakat yang telah mendapat vaksin dosis pertama mencapai 134.025.009 jiwa.

Mereka yang mendapatkan vaksin dosis ketiga, utamanya para tenaga kesehatan, mencapai 1.203.857 jiwa atau bertambah 267 jiwa.

Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 sebesar 208.265.720 jiwa untuk membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi Covid-19 dapat segera teratasi.

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro, mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya meningkatkan kekebalan bersama ketimbang mencari vaksin Covid-19 "booster" (penguat).

"Hanya dengan bersama-sama kita bisa mengakhiri pandemi ini. Bukan suntikan 'booster' yang seharusnya kita cari, tapi 'booster' untuk meningkatkan kekebalan bersama yang harus kita fokuskan saat ini," ujarnya.

Reisa mengajak masyarakat yang berniat mencari vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk melihat kelompok populasi yang lebih memerlukan vaksinasi, seperti lanjut usai, pemilik komorbid, penyandang disabilitas, ibu hamil, maupun kelompok anak.

Dia juga meminta masyarakat memikirkan kebutuhan vaksin yang menyasar pada lima juta guru. Saat ini diperlukan dosis pertama untuk 370 ribu guru dan 2,3 juta guru untuk mendapatkan vaksin dosis lengkap.

Dia mengatakan capaian 100 persen pada kelompok guru akan memengaruhi nasib 60 juta pelajar se-Indonesia."Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sejatinya bukan hanya tentang siapa yang di vaksinasi, tetapi juga tentang siapa saja yang belum divaksinasi," kata dia.

Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga melaporkan 14 orang meninggal akibat virus coronabaru tersebut pada Sabtu, atau naik sembilan orang dari Jumat (19/11) yang mencatatkan angka terendah selama pandemidi Indonesia.

Dari data resmi Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta, 14 orang itu tersebar di delapan provinsi, yakni Jateng lima orang, NTT tiga orang, DKI Jakarta, Kalbar, Jatim, Bangka Belitung, Lampung, dan NTB, masing-masing satu orang. Dengan penambahan ini, maka angka kematian akibat Covid-19 sejak Maret 2020 mencapai 143.728 orang hingga Sabtu, pukul 12.00 WIB. 

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengingatkan kepada seluruh pihak untuk tetap waspada meskipun varian Delta Plus AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia karena tetap berpotensi menimbulkan penularan."Sampai saat ini varian Delta Plus AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia, tapi yang pasti kita bukan kemudian tenang, kita tetap harus waspada karena ternyata varian ini turunan dari varian Delta," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi. Satu-satunya cara agar tak tertular virus berbahaya tersebut dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti selalu memakai masker, mengurangi mobilitas, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement