REPUBLIKA.CO.ID, Setiap manusia diberikan sedikit saja dari pengetahuan. Dan pengetahuan manusia pun memiliki batasan. Begitupun seorang da'i atau mubaligh yang perlu menyadari diri bahwa sejatinya hanya sedikit saja pengetahuannya tentang sesuatu.
Menurut pakar tafsir Alquran yang juga pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ). Prof. Dr. Quraish Shihab mengingatkan agar para da'i dan mubaligh memiliki perasaan bahwa mengetahui segala hal dan menjawab setiap persoalan umat.
"Kita ini yang memiliki pengetahuan agama atau pengetahuan apapun jangan pernah merasa telah tahu segalanya, kita masih belajar," kata Prof Quraish dalam halaqah dakwah dan seminar nasional-Annual Meeting of Islamic Dakwah (AMID) 2021 yang diselenggarakan CariUstadz.id bekerjasama dengan Pusat Studi Alquran, secara virtual pada Sabtu (20/11).
Prof Quraish mencontohkan Imam Malik yang terkenal kealimannya dikunjungi rombongan dari Maroko. Rombongan itu kemudian mengajukan puluhan pertanyaan kepada Imam Malik.
Akan tetapi Imam Malik hanya menjawab delapan pertanyaan saja. Selebihnya Imam Malik memberikan jawaban bahwa dirinya tidak mengetahui. Maka menurut Prof Quraish kesadaran akan keterbatasan diri menjadi sangat penting bagi seorang da'i.
"Karena itu, tidak tahu itu sudah merupakan setengah dari pengetahuan. Paling tidak Anda sudah tahu diri Anda bahwa Anda tidak tahu," katanya.