Ahad 21 Nov 2021 07:00 WIB

Sebutan Al Amin Bagi Nabi Muhammad Sebelum Menerima Wahyu

Nabi Muhammad dikenal sebagai orang yang jujur.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Sebutan Al Amin bagi Nabi Muhammad Sebelum Menerima Wahyu. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Republika
Sebutan Al Amin bagi Nabi Muhammad Sebelum Menerima Wahyu. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebelum menerima wahyu dari Allah ﷻ, Nabi Muhammad sudah dikenal sebagai orang yang jujur dan diberikan gelar Al Amin.

 

Baca Juga

Dikutip dari Mukhtashar Al Bidayah wa An-Nihayah dari Ibnu Katsir, Muhammad bin Ishak berkata, Rasulullah ﷺ tumbuh menjadi seorang pemuda dengan penjagaan dan pemeliharaan Allah dari berbagai kotoran jahiliyah. Hal ini karena Allah menghendaki kehormatannya dan risalah yang akan diembannya.

 

Rasulullah ﷺ bersabda, "Allah tidak mengutus seorang nabi melainkan dari penggembala kambing. Para sahabat lalu bertanya, "Demikian pula engkau wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Aku menggembalakan kambing milik penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath (1/20 dinar)." (HR. Ibnu Majah) 

 

Sementara Rasulullah ﷺ menikahi Khadijah binti Khuwailid ketika beliau berumur 25 tahun. Suku Quraisy mengadakan perbaikan Ka'bah lima tahun sebelum

 

Rasulullah diangkat menjadi seorang rasul. Ketika terjadi kegiatan perbaikan itu, sampailah mereka pada pekerjaan menegakkan sebuah batu tiang. Mereka terlibat percekcokan tentang penegakan batu tiang tersebut berkenaan dengan kabilah yang berhak menegakkannya. 

 

Mereka berkata, "Mari kita tetapkan bahwa penegaknya adalah orang yang pertama kali datang kepada kita." Ternyata yang pertama-tama datang adalah Rasulullah ﷺ, sehingga mereka menetapkannya. Beliau lalu memerintahkan untuk meletakkan batu tiang itu di atas selembar kain, lalu setiap pemuka kabilah diperintahkan untuk memegang bagian pinggir kain itu, kemudian mengangkatnya ke arah Rasulullah. 

 

Rasulullah lalu mengambil dan meletakkannya pada posisinya. Dengan demikian tiada yang bertambah melainkan rasa ridha kepada Rasulullah, sehingga mereka memanggil beliau dengan sebutan Al Amin 'orang jujur', sebelum beliau menerima wahyu.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement