REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Stefano Pioli bukan lagi pelatih Fiorentina. Ia kini menjabat sebagai juru taktik AC Milan. Namun fan La Viola tak melupakan jasanya selama melatih di Kota Firenze. Mereka memberikan penghormatan kepada Pioli dan Davide Astori pada menit ke-13 dalam laga Fiorentina vs Milan di Stadion Artemio Franchi, Ahad (21/11) dini hari WIB.
Penggemar La Viola selalu mengingat mantan bek dan kapten mereka di setiap pertandingan kandang, Astori, yang meninggal karena serangan jantung. Penghormatan terjadi pada menit ke-13, yang merupakan nomor punggung Astori.
Kali ini, mereka bertepuk tangan dan menyanyikan namanya sekaligus memberikan penghormatan kepada Pioli. Pioli merupakan pelatih La Viola yang memimpin timnya ketika Astori meninggal dalam tidurnya pada Maret 2018, sebelum pertandingan tandang kontra Udinese.
Ultras Fiorentina di Curva Fiesole menyanyikan 'Pioli uno di noi' ('Pioli salah satu dari kita') ketika pelatih berkepala plontos itu memberikan instruksi kepada para penggawa Rossoneri.
Dalam konferensi pers jelang laga, Sabtu (20/11), Pioli mengakui laga melawan Fiorentina akan selalu menjadi laga spesial untuknya, terutama untuk mengenang Astori. Pelatih berusia 56 tahun itu menghabiskan dua setengah tahun di Florence, memenangkan 27 dari 74 pertandingannya bersama tim Tuscan tersebut. Dia ditunjuk sebagai pelatih Milan pada Oktober 2019, setelah pemecatan Marco Giampaolo.
Pioli dipuji karena menjaga tim Fiorentina tetap kompak dan membantu mereka melewati situasi yang mengerikan setelah kematian Astori. Ia mengambil peran ayah bagi banyak pemain.
Para penggemar selalu bersyukur atas kepemimpinan ini dan hubungan emosional yang jelas yang dia miliki dengan para pemain La Viola. Dia mengundurkan diri setelah kekalahan kandang 0-1 dari Frosinone pada 7 April 2019 karena marah dengan pernyataan publik yang dikeluarkan oleh Fiorentina yang mendesak tim dan pelatih untuk 'kompeten dan profesional.'
Pioli merasa tersinggung oleh pernnyataan tersebut dan pergi. Penggemar Fiorentina ada di belakangnya dan ikut marah, membuat pemilik klub Della Valle bersaudara kemudian menjual saham mereka kepada Rocco Commisso.