REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyatakan bencana tanah longsor di Darajat, Kecamatan Pasirwangi berdasarkan kajian tidak mengancam dan membahayakan rumah penduduk karena lokasinya jauh berada di perbukitan.
"Permukiman jauh, tidak mengancam ke permukiman sebab cukup ada jarak, dan cukup jauh," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi.
Ia menuturkan bencana tanah longsor itu tidak menimbulkan korban jiwa hanya menggerus badan jalan yang menjadi akses menuju Kawah Darajat dan perkebunan warga.
BPBD Garut, kata dia, sudah melakukan koordinasi dengan kecamatan dan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Star Energy (SE) untuk kembali memperbaiki jalan yang rusak tersebut.
"Pihak SE telah melakukan penelitian, pengukuran dan analisa di lokasi, mudah-mudahan secepatnya hasil dari kajian SE dan itu merupakan akses wilayah SE," katanya.
Ia menyampaikan bencana tanah longsor terjadi di Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Jumat (19/11) siang.
"Korban jiwa alhamdullilah tidak ada,kerugian hanya sebagian kebun sayuran milik warga," katanya.
Ia menyampaikan BMKG memberikan peringatan ancaman bencana pada musim penghujan seperti banjir dan longsor di sejumlah daerah termasuk Kabupaten Garut.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk selalu waspada dan tetap siaga, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana alam. "Masyarakat untuk lebih waspada bilamana terjadi hujan dengan intensitas tinggi," katanya.