Warga Cangkringan Diminta tidak Menambang Pasir
Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah penambang pasir menaikkan pasir ke dalam truk di Sungai Gendol, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. | Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Anggota DPD RI GKR Hemas kembali meminta masyarakat di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk tidak melakukan penambangan pasir di wilayah setempat.
"Bapak-bapak dan ibu-ibu, saya titip ya. Tanah di sini jangan ditambang. Cangkringan itu salah satu wilayah sumber air (provinsi) DIY," kata GKR Hemas saat memberikan bantuan logistik untuk warga terdampak Covid-19 kepada perwakilan warga Cangkringan di Aula Kalurahan Wukirsari dan Argomulyo, Ahad (21/11).
Pada kesempatan itu, GKR Hemas yang didampingi putri sulungnya, GKR Mangkubumi serta cucunya RM Gustilantika Marrel Suryokusumo juga menyerahkan bantuan berupa 400 paket sembako dari Gerakan Kemanusiaan Republik Indonesia (GKR Indonesia) kepada masyarakat yang membutuhkan.
Lurah Argomulyo, Cangkringan, Danang Hendri Bintoro memastikan sudah tidak ada aktivitas penambangan pasir menggunakan alat berat di wilayahnya. "Sudah tidak ada penambangan pasir menggunakan alat berat di Argomulyo, Gusti Ratu," katanya.
Danang menambahkan, meski begitu, saat ini masih ada aktivitas penambangan pasir secara manual di beberapa titik di wilayah Argomulyo yang dilakukan oleh masyarakat. "Sedang kami usahakan agar para penambang manual tersebut segera mendapatkan mata pencaharian baru supaya aktivitas penambangan mereka dapat berhenti," katanya.
Selain menyerahkan bantuan ratusan paket sembako, pada kesempatan itu GKR Hemas yang juga merupakan Permaisuri dari Sri Sultan HB X tersebut juga mendengarkan keinginan masyarakat setempat yang disampaikan oleh Danang maupun Lurah Wukirsari Handung Tri Rahmawan.
Kedua lurah tersebut menyampaikan hal serupa, yakni kebutuhan warga yang sebagian besar bergerak di sektor pertanian dan perikanan. "Kami mohon bantuan berupa bibit, pupuk, maupun pembinaan," kata Handung.
Menyikapi permintaan bantuan kedua lurah tersebut, GKR Hemas meminta keduanya segera menuliskan secara terperinci agar dapat disampaikan kepada dinas terkait. "Ditulis yang rinci Pak Lurah, apa saja yang dibutuhkan masyarakat. Berikan ke saya. Segera saya sampaikan ke dinas terkait biar ditindaklanjuti," ujarnya.
Penghageng Kawedanan Panitikismo Keraton Yogyakarta GKR Mangkubumi dalam kesempatan berdialog menegaskan, lurah harus mampu mengamankan wilayahnya dari dampak kerusakan akibat penambangan pasir secara sembrono.
"Jika masyarakat ingin mempergunakan (tanah milik keraton), baik untuk sosial maupun penguatan ekonomi, monggo (silakan). Tetapi ya harus melalui prosedur," tegas GKR Mangkubumi.