Selasa 07 Dec 2021 07:01 WIB

Anggaran Penurunan Stunting Alami Kenaikan 

Penting juga memberi ruang pendanaan lewat sektor swasta yang bersifat tak mengikat

Rep: Rizki Suryarandika/ Red: Budi Raharjo
Wakil Presiden Maruf Amin memimpin rapat perdana penanggulanagan kemiskinan dan pencegahan stunting di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (1/11).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin memimpin rapat perdana penanggulanagan kemiskinan dan pencegahan stunting di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan anggaran penurunan stunting mengalami kenaikan pada 2020 mencapai hampir Rp 40 triliun. Anggaran ini tersebar di sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) yang mendukung penurunan stunting.

Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo Sp OG (K) menyebut ada 13 K/L yang terlibat dalam upaya penurunan stunting pada 2018 dengan anggaran Rp 24 triliun. Setahun berikutnya, ada penambahan 5 K/L lagi dengan bertambah anggaran menjadi Rp 29 triliun.

"Dan di 2020 anggaran penurunan stunting sebesar Rp 39,8 triliun dengan 20 K/L yang terlibat. Anggaran tahun ini lebih besar karena peningkatan perlindungan sosial akibat adanya pandemi Covid-19," kata dokter Hasto dalam paparannya, Senin (6/12).

Dokter Hasto juga menyebut ada 6 K/L dengan intervensi kunci, 5 K/L koordinasi dan 9 K/L dengan penajaman intervensi pada tahun 2020. Diantara K/L yang terlibat ialah BKKBN, BATAN, BPPT, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.