Ahad 21 Nov 2021 21:55 WIB

Satgas Covid-19 Yogya Sebut Belum Ada Klaster PTM

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta mengatakan, PTM berjalan lancar.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agung Sasongko
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) sebelum tes Swab antigen di SD Negeri Samirono, Yogyakarta, Kamis (21/10). Tes Swab antigen untuk guru dan murid ini untuk mengetahui kesehatan siswa dan guru saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Tes ini diadakan acak di beberapa sekolah di Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) sebelum tes Swab antigen di SD Negeri Samirono, Yogyakarta, Kamis (21/10). Tes Swab antigen untuk guru dan murid ini untuk mengetahui kesehatan siswa dan guru saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Tes ini diadakan acak di beberapa sekolah di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta menyebut, belum ada klaster penularan Covid-19 yang ditemukan saat dilaksanakannya pembelajaran proses tatap muka (PTM) terbatas.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, PTM berjalan dengan lancar. PTM di Yogyakarta sendiri diikuti oleh peserta didik kelas enam SD dan kelas 7-9 tingkat SMP.

Baca Juga

Hingga saat ini, katanya, juga belum ditemukan kendala teknis terkait pelaksanaan PTM. "Sampai sekarang tidak ada laporan soal itu dan semoga tidak ada kasus sama sekali," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut belum lama ini.

Meskipun belum ada klaster PTM, Heroe mengimbau tenaga didik maupun peserta didik untuk terus menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain itu, orang tua juga diminta aktif mengawasi anak untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Interaksi di luar rumah hendaknya dikurangi karena bisa berpotensi menimbulkan penyebaran baru di sekolah," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement