REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA--Polandia menuduh Belarusia terus membawa imigran ke perbatasan meski Belarusia membersihkan tenda-tenda imigran di perbatasan pada pekan ini. Saat ini Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki tengah keliling negara-negara Baltik meminta dukungan untuk mengatasi krisis tersebut.
Belarusia membantah sengaja memicu krisis. Pada Kamis (18/11) lalu mereka membersihkan tenda-tenda imigran di perbatasan, kemudian memulangkan beberapa imigran ke Irak. Tampaknya Belarusia mengubah taktiknya dalam konflik yang telah menjamur menjadi konfrontasi Timur dan Barat.
Namun Polandia mengatakan Belarusia terus mengirimkan ratusan imigran ke perbatasan. Sudah sekitar 10 imigran yang diyakini telah meninggal dunia di perbatasan Polandia-Belarusia karena cuaca yang membekukan.
"Sabtu lalu, sekelompok sekitar 100 orang asing yang sangat agresif, dibawa ke perbatasan oleh tentara Belarusia, mereka mencoba masuk Polandia dengan paksa, tentara (Polandia) mencegah mereka menyeberang," kata penjaga perbatasan Polandia di Twitter, Ahad (21/11).
Penjaga perbatasan Polandia mengatakan pada Sabtu (20/11) lalu imigran mencoba masuk dengan paksa ke Polandia sebanyak 208 kali. Sedikit lebih banyak dari hari Jumat (19/11) tapi tidak sebanyak rekor pada Rabu (17/11) yang sebanyak 501 kali.
Lithuania yang bertetangga dengan Polandia mengatakan mereka mencegah 44 imigran masuk pada Sabtu kemarin. Terendah pada pekan ini.
Kepada situs berita Lithuania, DELFI para imigran mengatakan pemerintah Belarusia memaksa mereka datang ke perbatasan dengan menggunakan truk-truk. Belarusia mengabaikan permintaan mereka untuk kembali ke Irak.
Morawiecki berkunjung ke Estonia pada Ahad ini untuk membahas krisis di perbatasan. Ia bertemu dengan Perdana Menteri Estonia Kaja Kalas. Di hari yang sama Morawiecki berkunjung ke Lithuania dan Latvia.
"Hari ini, di perbatasan Timur Polandia, kami menghadapi perang tipe baru, sebuah perang yang menjadikan imigran sebagai senjatanya, yang mana senjatanya adalah informasi palsu, sebuah perang hibrid," kata Morawiecki.
Ia menambahkan sanksi tambahan ke Minsk sedang dalam pembahasan. Jajak pendapat SW Research yang dipublikasikan di surat kabar Rzeczpospolita menunjukkan 55,1 persen warga Polandia khawatir dengan krisis di perbatasan dapat meningkat menjadi konflik bersenjata.
Namun ratusan orang turun ke jalan di Warsawa dan dekat perbatasan Belarusia, Sabtu (20/11) kemarin. Mereka menuntut pemerintah membantu para imigran.