Senin 22 Nov 2021 02:15 WIB

Bahaya Penyakit Batu Ginjal dan Penanganannya

Penyakit batu ginjal yang tidak ditangani bisa menyebabkan kondisi 'cuci darah'

Penyakit batu ginjal/ilustrasi. Penyakit  batu ginjal (nefrolitiasis) yang tidak ditangani akan menjadi masalah kesehatan bagi pria dan wanita di usia 30 hingga 60 tahun, faktor resiko batu ginjal dipengaruhi gaya hidup dan jenis makanan.
Foto: Wikipedia
Penyakit batu ginjal/ilustrasi. Penyakit batu ginjal (nefrolitiasis) yang tidak ditangani akan menjadi masalah kesehatan bagi pria dan wanita di usia 30 hingga 60 tahun, faktor resiko batu ginjal dipengaruhi gaya hidup dan jenis makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Penyakit  batu ginjal (nefrolitiasis) yang tidak ditangani akan menjadi masalah kesehatan bagi pria dan wanita di usia 30 hingga 60 tahun, faktor resiko batu ginjal dipengaruhi gaya hidup dan jenis makanan.

Dokter spesialis Urologi dari Siloam Hospitals Makassar, Dr.dr Syarif Sp.U (K), mengatakan akan masalah kesehatan dan berbagai bahaya batu ginjal yang tidak ditangani, mungkin terjadi penurunan fungsi ginjal, sehingga sulit mengatur tekanan darah dan regulasi cairan pada tubuh.

Dikatakan Syarif, jenis makanan yang tersedia di sekitar wilayah Indonesia banyak yang mengandung 'Purin' yaitu zat makanan sebagai penyebab awal keluhan asam urat."Kadar asam urat yg tinggi akan menjadi resiko timbulnya batu di saluran kencing," sebut dokter Syarif pada edukasi yang disampaikannya.

Adapun gangguan batu ginjal dapat terjadi di bagian : Ginjal, Saluran atas atau bawah dan Kandung kemih. Gejala batu ginjal ini diawali dengan sakit pinggang dengan nyeri yang hebat diiringi komplikasi seperti urine berdarah, berpasir maupun keluar batu.

Dr dr Syarif Sp.U menjelaskan, deteksi dini atau pemeriksaan awal keluhan batu ginjal dapat dilakukan melalui CT scan Urografi. "Melalui CT Scan Urografi yang dimiliki Siloam Hospitals, pemeriksaan mendeteksi batu ginjal di saluran urine dapat segera diketahui hasilnya," tutur Syarif. 

Ia juga menjelaskan batu ginjal terbentuk dari limbah dalam darah yang membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Contoh zat kimia yang dapat membentuk batu ginjal adalah kalsium dan asam oksalat. Seiring waktu, materi tersebut semakin keras dan menyerupai batu. Batu ginjal dapat disembuhkan melalui obat-obatan ataupun dengan tindakan operasi medis. 

"Penyembuhan dapat dilakukan dengan obat, namun apabila tidak juga berhasil, akan dilakukan tindakan ESWL atau PCNL.

ESWL yaitu extracorporeal shockwave lithotripsy, atau dikenal dengan gelombang kejut yang akan menghancurkan batu ginjal berukuran dibawah 2 cm dan akan keluar melalui saluran kecing," ungkap Syarif menjelaskan. 

Sementara PCNL atau percutaneous nephrolithotomy adalah tehnik menyingkirkan batu ginjal lewat sayatan kecil disekitar pinggang yang sangat membantu untuk menghilangkan batu ginjal yang berukuran lebih dari 2 centimeter.

Ia pun mengingatkan organ ginjal yang berperan untuk menyaring darah dan apabila rusak ginjal, artinya harus diterapi dgn alat yg sering yang disebut cuci darah, keluhan batu ginjal yang bisa menyerang semua gender dan usia ini dapat dihindari dengan kebiasaan sederhana dengan rajin secara berkelanjutan dengan meminum air putih minimal 1,5 liter per hari. 

"Mengurangi makanan yang mengandung purin dan selalu sayangilah ginjal kita," pungkas Dr.dr Syarif , dokter spesialis Urologi di Siloam Hospital Makassar menutup sesi edukasinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement