REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penduduk Madyan termasuk bangsa Arab. Mereka tinggal di kota yang disebut Madyan, terletak di bumi Ma'an, di ujung Syam, dekat dengan Hijaz dan dekat laut kaum Luth.
Dikutip dari Mukhtashar Al Bidayah wa An-Nihayah, mereka berasal dari bani Madyan bin Madyan bin Ibrahim Al Khalil Alaihissalam. Penduduk Madyan adalah orang-orang kafir.
Mereka suka mengganggu orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Mereka adalah sejahat-jahatnya manusia dalam pergaulan sehari-hari. Mereka menipu dalam takaran dan timbangan. Mereka mengambil lebih dan membayar kurang.
Oleh karena itu, Allah mengutus kepada mereka seorang laki-laki dari golongan mereka sendiri. Dia adalah utusan Allah, Nabi Syuaib Alaihissalam. Ia menyeru mereka untuk beribadah hanya kepada Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya. Ia melarang mereka melakukan perbuatan-perbuatan buruk.
Sebagian dari mereka beriman, namun kebanyakan tetap dalam kekafiran. Mereka diperingatkan dengan kejadian pada kaum Luth, sebagai suatu kaum yang paling dekat dengan mereka dari sisi waktu dan tempat. Akan tetapi, mereka tidak menyambut seruan itu.
Nabi Allah lalu berdoa untuk keburukan mereka dan Allah tidak menolak doa para utusan-Nya jika mereka meminta pertolongan dari tindakan jahat orang-orang kafir. Mereka pun dilanda gempa yang dahsyat, diperdengarkan kepada mereka teriakan yang sangat kuat, dan mereka ditimpa naungan yang disangka awan, padahal siksa. Dikirim oleh Allah kepada mereka percikan-percikan dan lidah api sehingga mereka hancur binasa.