Senin 22 Nov 2021 10:00 WIB

Islamofobia dan Dampaknya pada Kesehatan Mental Muslim

Dampak Islamofobia pada individu dan komunitas Muslim sebagian besar diabaikan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Islamofobia dan Dampaknya pada Kesehatan Mental Muslim. Pemakaman Keluarga Muslim Kanada Dihadiri Ratusan Pelayat. Pemakaman keluarga Muslim korban islamofobia di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada dihadiri ratusan pelayat, Sabtu (12/6). Tampak peti mati keluarga Afzaal yang dibungkus bendera Kanada.
Foto: REUTERS/Carlos Osorio
Islamofobia dan Dampaknya pada Kesehatan Mental Muslim. Pemakaman Keluarga Muslim Kanada Dihadiri Ratusan Pelayat. Pemakaman keluarga Muslim korban islamofobia di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada dihadiri ratusan pelayat, Sabtu (12/6). Tampak peti mati keluarga Afzaal yang dibungkus bendera Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Muslim, terutama di negara-negara Barat, harus dihadapkan pada tidak sedikit bentuk Islamofobia yang terus membayangi. Bukan sekadar bentuk serangan atau cacian, namun Islamofobia memiliki dampak yang luas terhadap Muslim, baik individu maupun komunitas.

Salah satu bentuk Islamofobia yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah insiden tabrak lari di London, Ontario, Kanada yang mengarahkan targetnya pada lima anggota keluarga Muslim. Insiden pada 6 Juni 2021 itu mengakibatkan empat dari mereka terbunuh dan seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun terluka parah.

Baca Juga

Empat bulan setelah kejadian, terdakwa, Nathaniel Veltman, yang didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan dan satu percobaan pembunuhan, mendapati persidangannya dimajukan beberapa kali. Sidang pengadilan terbaru memperlihatkan pengacara Veltman meminta perpanjangan lain dari kasus dengan terdawa ditahan sampai sidang berikutnya pada 20 Oktober 2021. Prosesnya berjalan lambat meskipun ada protes besar-besaran dari publik Kanada dan para pemimpin global seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

Insiden itu terjadi setelah Prancis melaporkan peningkatan sebesar 53 persen dalam insiden Islamofobia. Tercatat ada 235 serangan terhadap Muslim pada 2020, dan lebih banyak dari angka dan statistik ini dilaporkan hampir setiap hari.

Di luar laporan berita, dampak Islamofobia pada masyarakat yang lebih luas, khususnya pada kesehatan mental umat Muslim baik secara individu maupun sebagai komunitas. Tetapi, tampaknya sebagian besar diabaikan.

Ayo Olatunji, mahasiswa kedokteran tahun terakhir di UCL dan pekerja komunitas yang bekerja untuk memerangi Islamofobia, rasialisme, dan diskriminasi menjelaskan dampak Islamofobia sebagai penyebab garis trauma yang membara dalam komunitas Muslim. Di sini, Muslim harus terus-menerus waspada agar mereka bisa tidak berurusan dengan trauma tersebut.

photo
Cara meningkatkan kesehatan mental (ilustrasi) - (republika)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement