REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Semua sekolah di Korea Selatan untuk pertama kalinya memulai kembali kelas tatap muka penuh pada Senin. Sebagai negara pertama di luar China yang menghadapi wabah besar Covid-19, sekolah-sekolah Korea Selatan telah mengalami berbagai tahap penutupan, pembelajaran jarak jauh, dan pengaturan kegiatan belajar secara hibrida (daring dan luring).
Kegiatan tes Covid-19 yang meluas, pelacakan kontak intensif, dan aplikasi pelacakan telah memungkinkan Korea Selatan untuk membatasi penyebaran virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) tanpa lockdown ekstensif yang diterapkan di negara-negara lain. Namun, upaya Korsel sebelumnya untuk membuka sekolah sepenuhnya terhambat oleh gelombang infeksi baru.
Sekolah yang dibuka kembali sepenuhnya merupakan bagian dari rencana Korea Selatan untuk "hidup berdampingan dengan Covid-19". Kebijakan itu diadopsi setelah Korea Selatan mencapai target vaksinasinya pada Oktober.
Secara keseluruhan 78,8 persen dari total populasi Korea Selatan sudah divaksin lengkap. Namun, tingkat vaksinasi untuk warga yang berusia 12-17 tahun turun menjadi 12,8 persen.
"Memang benar, masih banyak kekhawatiran," kata Menteri Pendidikan Korea Selatan Yoo Eun-hye saat berkunjung ke sebuah sekolah dasar di Seoul, Senin.