Sutiaji Nilai UMKM & Pariwisata Pondasi Kebangkitan Ekonomi
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sutiaji Nilai UMKM & Pariwisata Pondasi Kebangkitan Ekonomi (ilustrasi) | Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji menilai ekonomi kreatif, UMKM dan pariwisata termasuk pondasi dalam membangkitkan ekonomi di Kota Malang pascapandemi. Hal ini diungkapkan saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Economic Outlook 2022, Senin (22/11).
Pada paparannya, Sutiaji menyampaikan tentang visi Kota Malang Bermartabat sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023. Menurut dia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang tetap naik pada 2020. "Dan masih tertinggi kedua se-Jawa Timur, yakni 81,45 persen,” ucap pria berkacamata ini.
Kemudian untuk inflasi Kota Malang pada Oktober lalu sekitar 0,19 persen. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) per September 2021 lebih dari 60 persen dari target yang ditetapkan. Angka kemiskinan 2020 juga dinilai terendah kedua se-Jawa Timur, yakni 4,44 persen.
Menurut Sutiaji, pertumbuhan ekonomi 2020 tidak terkontraksi sedalam estimasi awal, yakni Kota Malang -2,26 persen dan Jawa Timur -2,39 persen. Sektor informasi dan komunikasi, jasa pendidikan, kesehatan, real estate serta keuangan dan asuransi terus tumbuh.
Meskipun berada di masa pandemi, Sutiaji berpendapat, ini tidak menyurutkan langkah Kota Malang menuju kota kreatif digital. Stimulus infrastruktur, ekosistem dan pemasaran menjadi fokus dan terus dilakukan hingga kini.
Malang Creative Center (MCC) menjadi salah satu realisasi komitmen infrastruktur ekonomi kreatif. Ratusan kegiatan produktif diselenggarakan menumbuhkembangkan ekosistem kreatif. Beberapa di antaranya Festival Mbosi, pengembangan startup, dan lain sebagainya.
Di samping itu, penguatan standardisasi, destinasi dan kolaborasi Malang Raya juga dilakukan untuk membangkitkan pariwisata dan jasa pendukungnya. Sebab itu, Pemkot Malang akan meningkatkan fasilitasi cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan). Selain itu, pengembangan destinasi dan event seperti kampung tematik, kampung heritage, wisata kuliner, wisata edukasi dan inovasi, wisata taman tematik, dan festival.
Pemkot Malang juga memiliki tiga fokus stimulus kebangkitan UMKM. Tiga hal tersebut antara lain pendanaan, pendampingan, dan pemasaran. Kolaborasi hexahelix menawarkan jalan keluar terhadap beragam tantangan pandemi, termasuk kualitas produk UMKM, kapasitas SDM, perluasan jejaring, hingga pembiayaan alternatif.
Pada inovasi pendanaan terdapat program OJIR atau Ojo Percoyo Karo Rentenir. Program ini berupa kredit pembiayaan tanpa jaminan dan tanpa bunga untuk usaha produktif masyarakat dan peraih TPAKD Award 2020 kategori Inovasi Inklusi Keuangan Tingkat Kab/Kota. Sementara itu, untuk pendampingan UMKM dilaksanakan on board era digital bersama e-Comerce.