Senin 22 Nov 2021 17:19 WIB

Siaga Darurat Bencana di Garut dan Tasikmalaya Hingga April

BPBD Garut diminta melakukan langkah-langkah antisipasi.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Siaga Darurat Bencana di Garut dan Tasikmalaya Hingga April. Foto: Kondisi jalan penghubung antara Puncak Darajat dengan Kawah Darajat akibat bencana longsor yang terjadi di Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jumat (19/11).
Foto: Dok. Kecamatan Pasirwangi.
Siaga Darurat Bencana di Garut dan Tasikmalaya Hingga April. Foto: Kondisi jalan penghubung antara Puncak Darajat dengan Kawah Darajat akibat bencana longsor yang terjadi di Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jumat (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi mulai 1 November 2021 hingga 1 April 2022. Penetapan itu dilakukan karena Kabupaten Garut memiliki potensi bencana hidrometeorologi yang cukup tinggi.

“Hidrometeorologi menjadi ancaman terbesar Kabupaten Garut, dan kita harus melakukan langkah-langkah, terutama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) menggerakkan kepada kesadaran mitigasi bencana individual di beberapa daerah rawan bencana,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan, Senin (22/11).

Baca Juga

Rudy meminta BPBD Kabupaten Garut untuk melakukan langkah-langkah dengan memperingatkan masyarakat untuk tetap siaga bencana. Sebab, saat ini kondisi curah hujan di Kabupaten Garut semakin tidak terkendali, sehingga rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

Ia menambahkan, Pemkab Garut juga akan segera membenahi beberapa infrastruktur agar masalah akibat kebencanaan di Kabupaten Garut bisa cepat teratasi. Pasalnya, sejumlah infrastruktur yang rusak akibat terdampak bencana di beberapa wilayah Kabupaten Garut.

“Tentu yang kita perbaiki sekarang ini sesuai kemampuan keuangan daerah adalah yang menyangkut transportasi yang vital, irigasi yang segera harus dibenahi, TPT yang segera harus dibangun, tapi kalau dibangun dalam kondisi yang sekarang curah hujan juga tidak menguntungkan. Lakukan langkah-langkah yang bersifat teknokratik untuk menyelesaikan masalah-masalah kebencanaan,” kata dia.

 

Sementara itu di Kabupaten Tasikmalaya, pemerintah daerah setempat juga telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor hingga 30 April 2022. Status siaga darurat itu telah ditetapkan sejak 7 September 2021 oleh Bupati Tasikmalaya. Selama masa siaga darurat, BPBD Kabupaten Tasikmalaya harus melakukan penanganan siaga darurat, sehingga mampu memininalisir potensi dampak bencana.  

Kepala Bidang Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Anang Luqman mengatakan, pihaknya telah dua kali menyebarkan surat imbauan ke setiap kecamatan untuk siaga menghadapi bencana. "Apalagi di kecamatan rawan banjir dan longsor untuk meningkatkan kesiapsiagaan," ujar dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement