Senin 22 Nov 2021 17:29 WIB

Menkes: 19 Daerah Dimonitor Secara Ketat karena Kasus Naik

Pemerintah saat ini sedang memonitor 19 daerah yang mengalami kenaikan kasus.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menkes menyebut 19 daerah sedang diawasi ketat karena mengalami kenaikan kasus Covid-19 selama dua pekan berturut-turut.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menkes menyebut 19 daerah sedang diawasi ketat karena mengalami kenaikan kasus Covid-19 selama dua pekan berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah saat ini sedang memonitor 19 daerah yang mengalami kenaikan kasus konfirmasi selama lebih dari dua pekan. Budi mengatakan, meski kenaikan kasus di 19 daerah tersebut masih kecil, tetap harus diawasi secara ketat.

"Jadi, kurang lebih ada 19 kota yang kita monitor secara ketat, kita surveilans secara ketat, karena ada kenaikan kasus. Walaupun masih kecil, lebih dari dua pekan," ujar Menkes dalam keterangan persnya secara daring, Senin (22/11).

Baca Juga

Budi memerinci, ada dua daerah yang sudah empat pekan berturut-turut mengalami kenaikan kasus konfirmasi, yakni Fakfak dan Purbalingga. Selain itu, ia menyebut ada satu, yakni Lampung Utara yang sudah tiga pekan berturut-turut mengalami kenaikan serta ada 16 daerah lainnya yang naik lebih dari dua pekan.

Meski demikian, kenaikan kasus konfirmasi di dua daerah tersebut masih kecil serta positivity rate masih rendah dan tingkat keterisian tempat tidur juga masih rendah.

"Walaupun memang jumlahnya masih kecil, positivity rate-nya masih rendah, BOR rumah sakitnya juga masih rendah, kita mengikuti daerah-daerah ini agar jangan sampai kita terlambat kalau nanti ada kenaikan," ujar Budi.

Ia meminta agar daerah yang mengalami kenaikan kasus agar memperhatikan pelacakannya dan testing terhadap orang-orang kontak erat. Sebab, ia menyebut disiplin terhadap testing dan tracing saat ini sudah sangat rendah.

Menkes pun mengimbau semua pimpinan daerah, baik gubernur, bupati, maupun wali kota agar selalu meningkatkan dan menjaga disiplin tracing dan testing. "Ini sangat penting untuk bisa mencegah adanya gelombang baru," katanya.

Meski begitu, Budi mengatakan, situasi pandemi di seluruh kabupaten/kota di Indonesia semuanya masih dalam kondisi terkendali. Menurut dia, kewaspadaan diperlukan untuk mengantisipasi potensi kenaikan dan gelombang ketiga Covid-19 seusai libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.

"Jadi, kita tidak perlu khawatir, tapi kita memonitor yang memiliki potensi ada kenaikan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement