REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak para pelaku usaha yang bergerak di subsektor perunggasan untuk mengembangkan ayam kampung KUB2 Janaka. Ia menilai pengembangan itu perlu dilakukan agar kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia tidak selalu bergantung pada komoditas daging sapi atau ayam broiler.
"Ternyata ayam kampung kita sangat diminati juga oleh masyarakat dunia. Dan hari ini kita bersama akan meresmikan breeding sehingga ke depan tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan lokal tapi juga luar negeri," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis, Senin (22/11).
Menurutnya, selama ini Indonesia memiliki keragaman genetik berkualitas, yang tidak kalah bagus dari negara lain di dunia. Apalagi subsektor unggas adalah salah satu kebutuhan utama masyarakat Indonesia.
"Harus dilihat bawa ayam KUB itu ayam kampung Indonesia yang genetik dan varietasnya adalah varietas Indonesia. Dan, tentu ini harus kita dukung bersama," katanya.
Pihaknya pun berharap ke depan pengembangan ayam kampung bisa dilakukan juga di daerah lainnya di Indonesia. Terkait hal ini, Kementan melalui Balitnak siap memfasilitasi para pelaku usaha dengan bibit KUB2 Janaka.
Sementara itu, Direktur PT Intama Taat Anugerah (ITA), Tjandra Srimulianingsih mengatakan, keberhasilan mengembangkan genetik ayam kampung Janaka akan didukung langsung melalui pengembangan breeding farm KUB2 yang berkelanjutan. Dukungan tersebut merupakan kontribusi swasta terhadap upaya negara dalam memenuhi kebutuhan produksi pangan hewani.
"Jadi ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap negara. Tujuanya supaya hasil karya dari anak bangsa (Balitnak Kementan) yang sudah menciptakan genetik ayam kampung unggul bisa dikembangkan lebih besar lagi. Saat ini kami mengembangkan grand parent dan parent stock yang akan menghasilkan ayam kampung lokal berkualitas," katanya.
Tjandra menilai, breeding farm KUB 2 ini juga menjadi momentum bagi swasta untuk membuka lapangan kerja. Terlebih, kebutuhan ayam kampung saat ini terus meningkat seiring membaiknya kondisi ekonomi negera yang sempat terperosok akibat pandemi Covid-19.
"Ini salah satu program pembuka lapangan kerja dan penyediaan protein hewani untuk mencerdaskan anak bangsa. Kami pilih janaka 2 karena kami ingin penyediaan ayam kampung atau DOC nya unggul dan berkualitas," katanya.
Ia mengatakan, dalam tahap pertama pengembangan budidaya ayam kampung telah dibangun pada lahan seluas 1 ha dengan lima kandang yang masing masing berkapasitas 5.600 ekor.
Breeding farm yang ia kelola saat ini memiliki indukan sebanyak 3000 ekor betina GGPS, 5600 ekor betina GP (fase growing) dan 6300 ekor betina PS ( fase growing) dengan perkiraan hasil produksi di tahun 2022 mencapai 1.400.000 ekor DOC.