Selasa 23 Nov 2021 02:24 WIB

Pengendalian Pandemi, Ini Berbagai Tantangannya

Sistem kesehatan masyarakat dunia jelas harus lebih diperkuat lagi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama
Foto: dok. Istimewa
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama, Prof Tjandra Yoga Aditama menekankan vaksin merupakan salah satu modali penting dalam pengendalian Covid-19. Karena prinsip dasar penanggulangan pandemi adalah no one is safe until everyone is safe.

"Maka kenyataan bahwa tidak meratanya ketersediaan vaksin di dunia merupakan ancaman dalam upaya dunia menangani pandemi ini, " ujar Tjandra dalam keterangannya, Senin (22/11). 

Baca Juga

Ia menekankan, sistem kesehatan masyarakat dunia jelas harus lebih diperkuat lagi untuk mampu menangani pandemi. Baik kini mapun di masa datang. Oleh karenanya saat ini sangat diperlukan tata ulang kesehatan global.

Tjandra mengungkapkan, kenyataan saat ini adalah tidak meratanya distribusi vaksin di dunia. 80 negara di dunia bahkan tidak akan mampu mencapai target WHO untuk memvaksinasi sedikitnya 40 persen penduduknya pada akhir tahun ini.

Bahkan, berbagai kemungkinan di tingkat global, regional di masing-masing negara untuk mengatasi ketimpangan penyediaan vaksin bisa saja terjadi. Sehingga, pentingnya komitmen politik dan juga kenyataan pelaksanaan di lapangan adalah hal yang mutlak. 

"Sistem kesehatan global tidak cukup mampu untuk menjamin ketersediaan vaksin bagi semua yang membutuhkannya, dan ini dapat membawa korban manusia yang seharusnya tidak perlu terjadi, tuturnya. 

Salah satu permasalahannya adalah adanya kelompok yang menolak divaksin. Menurutnya, kelompok tersebut perlu ditangani dengan baik, antara lain dengan transparansi, membangkitkan rasa percaya, komunikasi tapi juga mungkin perlu pendekatan carrot and stick.  Seperti memberi kemudahan bagi yang sudah divaksin dan memberi semacam sanksi bagi yang menolak tanpa alasan yang jelas. 

Selanjutnya, hal yang perlu diperhatikan pemberian vaksin booster. Karena, sudah diketahui bahwa efikasi vaksin akan turun sesudah beberapa bulan pemberian. "Karena itu, pemberian booster memang menjadi salah satu pilihan agar proteksi dapat tetap terjaga," ucap Tjandra. 

Tjandra menambahkan, saat ini perilaku masyarakat juga memegang peran amat penting dalam memerangi virus Covid-19, walaupun sudah divaksin. Di sisi lain, tambah Tjandra, anggota masyarakat juga dapat menyuarakan pendapatnya agar penentu kebijakan publik dapat bekerja lebih maksimal untuk melindungi rakyat terhadap bahata akibat penyakit ini.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement