Senin 22 Nov 2021 23:27 WIB

Pikiran Buruk Kerap Datang, Bagaimana Cara Menghilangkannya?

Pikiran buruk dan putus asa rentan dihadapi seseorang

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Pikiran buruk dan putus asa rentan dihadapi seseorang. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Pikiran buruk dan putus asa rentan dihadapi seseorang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, - Pikiran yang buruk dan rumit kerap menghampiri seseorang. Bagaimana cara terbebas dari pikiran buruk? 

Dilansir di aboutislam.net, dosen senior dan sarjana Islam di Institut Islam Toronto , Ontario, Kanada, Syekh Ahmad Kutty menjelaskan cara menghilangkan pikiran buruk yang menyerang pikiran. 

Baca Juga

"Cukup menghilangkannya dengan mencari perlindungan kepada Allah SWT segera setelah pikiran tersebut muncul, dan tidak pernah berhenti untuk memikirkannya.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat-Nya bahwa tidak ada yang lebih dibenci setan selain melihat orang yang sedang sholat. Karena dia paling sulit menjauhkan pikiran seseorang dari doa dengan membisikkan pikiran-pikiran jahat.

Tapi jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Kita dapat melawan setan dengan mencari perlindungan di dalam Tuhan. Setiap kali pikiran seperti itu mengganggu pikiran, jauhkan dengan mengatakan, a`udzu billaahi minasy-shaytaanir-rajim (Aku berlindung kepada Allah dari setan, yang terkutuk).

ISetan menggunakan segala macam tipu muslihat untuk membuat Muslim berhenti berdoa. Menanamkan dalam pikiran rasa takut yang berlebihan terhadap hukuman Allah adalah salah satu dari tipu muslihat tersebut. 

Seoramg Muslim harus melawannya dengan mengingatkan diri akan rahmat-Nya yang tak terbatas. Allah SWT berfirman dalam surat Az Zumar ayat 53:  

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Mahapengampun, Mahapenyayang.”

Secara terpisah, KH DR M Tata Taufik dalam bukunya "Tafsir Inspiratif ayat-ayat Alquran Pilihan Pengguggah Jiwa", menuliskan, ayat ini menurut Ibnu Katsir merupakan seruan kepada seluruh pelaku maksiat dari orang kafir dan lainnya untuk bertaubat dan kembali kepada kebenaran. Ayat ini juga merupakan berita bahwa Allah SWT mengampuni semua dosa bagi mereka yang bertobat dan kembali ke jalan yang benar. 

"Walaupun dosa tersebut begitu banyak bagai buih di lautan. Ayat ini harus dipahami sebagai usaha bertobat dan tidak bisa dipahami dalam konteks selain tobat. Sebab, kemusrikan hanya bisa diampuni kecuali bagi yang melakukan tobat," katanya.

Sumber: aboutislam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement