REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden menominasikan Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve untuk jabatan kedua. Ia menilai, Powell orang yang tepat untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
"Saat kita mengalami kesulitan pekerjaan tahun lalu dan ada kepanikan di pasar keuangan, Jay dengan tegas membantu menstabilkan pasar dan menempatkan ekonomi kita di jalur pemulihan yang kuat," kata Biden, mengutip panggilan Powell.
Dalam periode empat tahun kedua ini, Powell menghadapi tantangan yang cukup sulit. Inflasi telah mencapai level tertinggi selama tiga dekade. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi jutan keluarga serta mengaburkan pemulihan ekonomi.
Tahun depan, The Fed diperkirakan mulai menaikkan suku bunga acuannya. Jika bergerak terlalu lambat dalam menaikkan suku bunga ini, inflasi dapat kian meningkat. Tetapi jika suku bunga dinaikkan terlalu cepat, hal itu akan mengganggu pemulihan.
Powell mengatakan, inflasi yang tinggi merugikan keluarga, terutama mereka yang kurang mmpu memenuhi biaya kebutuhan pokok. Ia berjanji merancang kebijakan sebaik mungkin untuk menstabilkan inflasi melalui kenaikan suku bunga.
Selain inflasi, Biden juga meminta The Fed berkomitmen untuk menjadikan perubahan iklim sebagai prioritas. "Saya meminta jangan lagi mengekspos ekonomi kita dan keluarga Amerika pada risiko semacam itu (perubahan iklim)," kata Biden.