REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan, sepanjang Oktober 2021 telah terjadi 500-an bencana alam di wilayah Jabar. Mayoritas bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi. Yakni, bencana yang terjadi oleh parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
"Per hari ini dari Oktober (2021) sudah disampaikan siaga satu sudah ada 500-an laporan kebencanaan. Mudah-mudahan tahun ke tahun jumlahnya makin sedikit dan kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik," ujar Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil, setelah menjadi Inspektur Upacara Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana di Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa (23/11).
Menurut Emil, di balik keindahan Jawa Barat yang luar biasa juga terkandung potensi kebencanaan, yang berdasarkan catatan dari tahun ke tahun jumlah dinamis.
"Ini menyesuaikan diri kurang lebih di atas 1.500-2000 laporan kebencanaan. Mayoritas adalah hidrologis, rata-rata dari Jabar tengah ke Jabar utara sifatnya banjir. Jabar tengah ke Jabar selatan sifatnya longsor," paparnya.
Menurut Emil, BMKG sudah memberikan peringatan berupa prediksi cuaca musim hujan yang curah hujannya sangat ekstrem akan terjadi sampai Desember 2021 dan Januari 2022.
Sehingga, kata dia, dari Oktober Jabar sudah siaga satu. Sekarang, pihaknya menggelar apel untuk penguatan mengunjungi lagi para pasukan.
"Tadi sudah dilihat bahwa Jabar pasukan kebencanaannya sangat siap. Ada peralatan baru, dapur umum yang canggih dari Kodam melengkapi dapur umum yang ada dari berbagai institusi, termasuk kepolisian, Basarnas, Dinsos dan lainnya," paparnya.