REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ilmuwan Badan Antariksa Amerika (NASA) telah menemukan 301 eksoplanet lain, planet yang berada di luar tata surya. Penemuan baru ini menjadikan total eksoplanet yang divalidasi menjadi 4.569 sejak penemuan yang pertama pertengahan 1990-an.
NASA mengatakan Senin (22/11), bahwa penemuan tersebut dapat dikaitkan dengan jaringan baru yang disebut ExoMiner, yang memanfaatkan Superkomputer NASA, Pleiades, dan dapat membedakan exoplanet nyata dari berbagai jenis “positif palsu”.
Dilansir dari UPI, Selasa (23/11), deep neural networks atau jaringan saraf dalam adalah metode pembelajaran mesin yang secara otomatis mempelajari tugas saat diberikan data yang cukup.
ExoMiner melengkapi dan bisa menyisir data serta membedakan planet dan bukan planet. Secara khusus, ExoMiner mempelajari data yang dikumpulkan oleh pesawat luar angkasa Kepler NASA dan K2, misi lanjutannya. NASA memiliki arsip online yang berisi rincian penemuan exoplanet.
Sementara itu, sebuah studi yang dilakukan Universitas Purdue pada 2019 menyebutkan bahwa para astronom telah mengidentifikasi dua exoplanet yang bahkan bisa mendukung kehidupan. Pada tahun yang sama, dua ilmuwan dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika untuk penemuan mereka tentang sebuah exoplanet yang mengorbit bintang tipe matahari.