REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa Rusia akan meluncurkan serangan baru ke negaranya. Namun hal itu tergantung pada kekuatan Ukraina dan mitranya.
“Dua faktor akan menentukan apakah dia (Presiden Rusia Putin) akan menerapkan opsi ini; pertama, kekuatan kami sendiri dan ketenangan Ukraina, dan kedua, kekuatan dan koordinasi mitra kami,” ujar Kuleba berbicara kepada saluran Ukraina 24 TV.
Kuleba menggarisbawahi perlunya menunjukkan efektivitas maksimal antara masyarakat dan negara dalam beberapa bulan mendatang. Untuk itu, ia meminta warga agar tidak panik. "Rusia telah berusaha untuk mengacaukan Ukraina dengan berbagai cara sejak 2014," kata dia.
Ia menambahkan bahwa tujuan utama Rusia adalah membuat Ukraina selemah mungkin dengan mendestabilisasi negara secara internal dan mencegah Kiev melakukan kerja sama di sektor pertahanan dengan negara lain.
Awal bulan ini, menurut Associated Press, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan Rusia telah melanjutkan pembangunan militernya di dekat perbatasannya dan telah menempatkan 90 ribu tentara.
Moskow merebut dan menduduki Krimea dari Ukraina pada 2014 dan tetap menjadi otoritas de facto di sana. Mereka juga pada tahun itu mulai mendukung pasukan separatis di timur Ukraina untuk melawan pemerintah pusat, sebuah kebijakan yang telah dipertahankan selama tujuh tahun terakhir.
Pengerahan militer pada musim semi lalu menyebabkan kekhawatiran akan invasi yang segera terjadi ke Ukraina, tetapi Moskow menarik pasukannya pada April.