REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menyampaikan, untuk mencegah munculnya gelombang ketiga Covid-19, pihaknya bakal melakukan tes swab acak bagi para pekerja yang bekerja di Kota Pahlawan.
Febri menjelaskan, pelaksanaan tes swab tersebut salah satunya disebabkan adanya peningkatan pasien Covid-19 yang dirawat di Asrama Haji. Dia menuturkan, dalam tiga pekan terakhir, terdapat sedikit lonjakan dari kasus Covid-19 di Kota Surabaya.
“Biasanya di Hotel Asrama Haji (HAH) hanya 7 pasien, terus sampai 8 atau 9 pasien. Tapi sekarang ada 11 hingga 14 pasien. Ini harus diantisipasi, walaupun kita melihat kondisi orang tersebut hanya sebatas OTG saja,” kata Febri, Selasa (23/11).
Febri pun berharap masyarakat Kota Surabaya tidak meremehkan pandemi Covid-19 meskipun Surabaya telah masuk pada kategori PPKM Level 1. Ia mengingatkan, dalam penanganan Covid-19 membutuhkan tanggung jawab dan gotong-royong semua elemen di Kota Surabaya.
“Ini tidak bisa diremehkan, meskipun terjadi peningkatan sekian persen, maka dari itu Pemkot Surabaya melakukan antisipasi. Maka, untuk seluruh warga dan elemen Kota Surabaya harus saling menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19,” ujarnya.
Febri menjelaskan, untuk tahap pertama, tes swab acak bakal dialamatkan kepada ASN di lingkup Pemkot Surabaya, yang difasilitasi Puskesmas di wilayah setempat. Adapun untuk pelaksanaannya akan dimulai pada 24 November 2021.
“Insya Allah kita akan mulai pada 24 November. Kami akan memulai dari instansi Pemkot Surabaya, yakni ASN terlebih dahulu. Hal ini untuk memberikan contoh terkait strategi dari Pemkot Surabaya untuk penemuan kasus,” kata Febri.
Febri menerangkan, mulai 24 November 2021, Pemkot Surabaya akan menerjunkan tim gabungan yang berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, kecamatan, dan kelurahan.
Nantinya, para peserta yang akan dilakukan tes swab tersebut ditentukan secara acak. Ia menegaskan, ini merupakan pengembangan dari program Swab Hunter yang sudah dijalankan sebelumnya.
“Tim dari Dinkes akan melakukan swab keliling di kantor-kantor. Peserta yang akan di tes swab nanti akan dipilih. Karena akan didata berapa warga yang dari dalam dan luar Kota Surabaya, yang mungkin mereka berasal dari wilayah yang sedang ada pasien Covid-19,” ujarnya.