Selasa 23 Nov 2021 19:11 WIB

Indonesia Perkuat Jalur Logistik Lewat Konsep Hub & Spoke

Konsep Hub dan Spoke dapat memperkuat jalur logistik internasional.

Suasana aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (ilustrasi). Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Suasana aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (ilustrasi). Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengupayakan konsep pelabuhan utama (Hub) dan pelabuhan pengumpan (Spoke) dalam rangka memperkuat jalur logistik internasional. Konsep Hub dan Spoke adalah sebuah pola jaringan yang memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan pengumpul. 

Konsep Hub and Spoke tersebut membuat adanya sebuah jaringan pelabuhan yang mampu menjadi alternatif dalam bidang logistik kelautan."Kalau kita bicara tentang perkuatan jalur logistik internasional, kita upayakan konsep Hub and Spoke. Jadi bagaimana memposisikan Jakarta lebih sentral daripada sebelumnya, sehingga barang-barang yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia dipusatkan di Jakarta atau Surabaya, dengan demikian sebagai Spoke mendukung Hub yakni Jakarta, Pelabuhan Patimban ataupun Surabaya," ujar Budi Karya dalam seminar daring di Jakarta, Selasa (23/11).

Baca Juga

Dengan demikian, lanjut Menhub, jumlah barang yang banyak itu bisa langsung dikirimkan ke negara tujuan ekspor."Selain itu kita juga harus memperhatikan pengembangan ekonomi di wilayah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) harus lebih optimal," katanya.

Konsep Hub dalam sektor transportasi ini yakni dengan telah membangun Pelabuhan Patimban. Indonesia memiliki Pelabuhan Patimban yang dekat dengan Bandara Kertajati dan juga terdapat wilayah segitiga emas baru, di mana barang-barang yang ada di Jawa Barat dikonsentrasikan di Pelabuhan Patimban Sedangkan untuk Bekasi dan Tangerang bisa dikonsentrasikan di Pelabuha Tanjung Priok, Jakarta.

"Ini tentunya membuat lebih efisien, dan kita harapkan pembangunan pelabuhan tersebut bisa meningkatkan PDB, menyerap tenaga kerja dan juga melakukan suatu upaya-upaya kolaborasi antara Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban secara lebih baik," ujar Menhub.

Konsep hub dan spoke ini sejalan dengan keinginan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadikan pelabuhan di Indonesia sebagai super hub di Asia Tenggara yang menuju Eropa dan kawasan-kawasan lainnya usai adanya penyatuan Pelindo. "Sejak penyatuan Pelindo, Kementerian BUMN menugaskan lima sasaran pengembangan industri pelabuhan nasional yakni tentu bagaimana meningkatkan daya saing global kita. Kita tidak mau menjadi hub tetapi kita ingin menjadi super hub di Asia Tenggara yang menuju Eropa dan kawasan-kawasan lainya. Kita kaya dengan sumber daya alam dan market kita," kata Erick Thohir dalam seminar daring di Jakarta, Selasa (23/11).

Menteri BUMN itu juga menambahkan, sasaran berikutnya adalah peningkatan efisiensi operasional, apakah juga nanti yang namanya clean management dengan menekan biaya-biaya mahal dan menghilangkan korupsi-korupsi yang terjadi."Saya meyakini direksi dan komisaris Pelindo yang baru memiliki komitmen itu," ujarnya.

Sasaran ketiga yakni peningkatan sinergi terus dilakukan dengan berbagai pihak. Mensinergikan pengembangan pelabuhan dalam sistem transportasi nasional dan sistem logistik nasional. 

Lalu sasaran keempat adalah peningkatan kapasitas, untuk memenuhi kebutuhan serta mendukung pertumbuhan serta pembangunan ekonomi. Berikutnya adalah pengembangan SDM, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia dalam industri pelabuhan.

"Penyatuan Pelindo dilakukan agar efektivitas tol laut berjalan sesuai rencana, sekaligus mengatasi berbagai kendala terutama biaya logistik yang tinggi," ujar Erick Thohir.

Seperti diketahui kemampuan mengatasi biaya logistik sangat berpengaruh dan meningkatkan daya saing Indonesia sebagai negara. Biaya logistik di Indonesia masih mahal yakni 23 persen dari PDB, masih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Singapura yang bisa menekan biaya logistik hingga 8 perse atau India dan Malaysia 13 persen lalu kenapa Indonesia tidak bisa.

"Tentu penggabungan Pelindo diharapkan dapat membantu efisiensi biaya logistik ini," kata Menteri BUMN.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement