Rabu 24 Nov 2021 06:30 WIB

Asam Lambung Kumat, Pemicunya Bukan Cuma Makanan

Penyakit asam lambung harus dilacak pemicunya.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Menghindari asam lambung naik dengan menjaga pola makan. Ada beberapa faktor selain makanan yang mencetuskan kambuhnya penyakit asam lambung.
Foto: republika
Menghindari asam lambung naik dengan menjaga pola makan. Ada beberapa faktor selain makanan yang mencetuskan kambuhnya penyakit asam lambung.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Asam lambung sering kumat? Mereka yang sering alami sakit di ulu hati, mual, dan nyeri di perut yang disebabkan asam lambung sebaiknya segera memeriksakan ke dokter.

Sebab, kenaikan asam lambung yang berlebihan tak melulu dipicu oleh salah makan. Ada banyak faktor yang bisa mencetuskannya.

Baca Juga

Stres juga bisa memicunya. Pola makan yang tidak teratur dan kondisi dinding lambung yang mengalami kerusakan juga dapat membuat asam lambung naik.

Dokter spesialis penyakit dalam RSUP dr Sardjito, dr Neneng Ratnasari mengatakan, penyakit asam lambung sangat terkait erat dengan kondisi stres dan kecemasan. Artinya, tidak semuanya dipicu faktor makanan atau gangguan dalam lambung.

"Semua harus ada pemeriksaan penunjang. Sebagai dokter, kami harus menganamnesis dan harus ada pembuktian," kata Neneng melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/11).

Neneng mengungkapkan, ia sering menjumpai pasien dengan kondisi anatomis lambung yang cukup baik, namun sering mengalami kenaikan jumlah asam lambung berlebihan. Faktor pencetus yang diderita pasien-pasiennya umumnya ialah tingkat kecemasan yang tinggi.

Selain faktor stres dan cemas, kebiasaan pola makan juga memengaruhi terjadinya penyakit asam lambung. Bisa pula dikarenakan tidur terlentang setelah makan. Kebiasaan ini melemahkan otot esofagus. Makan terburu-buru atau sering konsumsi makanan cepat saji juga turut andil.

"Pola makan juga diperbaiki, jenis makanannya juga," ujar Neneng.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement