Selasa 23 Nov 2021 22:46 WIB

Angkatan Laut Ukrania Terima Dua Kapal AS

Dua kapal itu adalah bagian dari paket bantuan AS ke Ukraina senilai 2,5 miliar dolar

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Kapal induk Amerika Serikat USS Carl Vinson saat berada di pangkalannya San Diego, Kalifornia. Angkatan Laut Ukraina mengatakan mereka telah menerima dua kapal patroli Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS).
Foto: REUTERS/Mike Blake
Kapal induk Amerika Serikat USS Carl Vinson saat berada di pangkalannya San Diego, Kalifornia. Angkatan Laut Ukraina mengatakan mereka telah menerima dua kapal patroli Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Angkatan Laut Ukraina mengatakan mereka telah menerima dua kapal patroli Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS). Dua kapal bekas yang sudah direparasi itu tiba di pelabuhan Odessa, Laut Hitam Ukraina.

"Kami mengapresiasi kontribusi Amerika Serikat untuk mencegah agresi bersenjata dari Federasi Rusia terhadap Ukraina," kata Komandan Angkatan Laut Ukraina Oleksiy Neyizhpapa, Selasa (23/11).

Baca Juga

Dua kapal baru itu adalah bagian dari paket bantuan AS ke Ukraina senilai 2,5 miliar dolar AS yang disetujui sejak 2014 lalu ketika Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea dari Ukraina dan separatis yang didukung Rusia merebut sebagian wilayah timur Ukraina.

CNN melaporkan sejumlah sumber mengatakan pemerintah AS  mempertimbangkan untuk mengirim penasihat militer dan peralatan baru termasuk senjata ke Ukraina. Pertimbangan itu didasari langkah Rusia yang menumpuk pasukannya dekat perbatasan dan pemerintah AS mempersiapkan sekutunya pada kemungkinan invansi Rusia.

Pembahasan mengenai pengiriman bantuan senjata ke Ukraina dilakukan saat negara itu memperingatkan kemungkinan invansi pada Januari mendatang. Sumber CNN menambahkan paket bantuan dapat berisi dua rudal anti-tank Javelin dan rudal anti-kendaraan tempur serta mortil.

AS juga mempertimbangkan mengirimkan sistem pertahanan udara seperti rudal snegat. Departemen Pertahanan AS juga menekan beberapa senjata yang dijadwalkan untuk Afghanistan seperti helikopter Mi-17 dikirimkan ke Ukraina.

AS membeli helikopter Mi-17 dari Rusia untuk diberikan pada Afghanistan. Kini Pentagon sedang mempertimbangkan apa yang perlu dilakukan pada helikopter itu setelah mereka menarik pasukannya dari Afghanistan Agustus lalu.

Namun beberapa anggota pemerintah AS khawatir mengirimkan rudal sengat dan helikopter dapat membuat Rusia melihatnya sebagai eskalasi besar. Selain itu meski sedang mempertimbangkan pengirimanpenasihat militer ke kawasan, masih belum diketahui apakah akan ada yang dikirimkan ke Ukraina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement