Rabu 24 Nov 2021 05:00 WIB

Israel Siap Tingkatkan Konfrontasi dengan Iran

Israel tegaskan tidak terikat dengan kesepakatan nuklir baru yang diupayakan AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Foto: Abir Sultan/Pool via AP
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengisyaratkan kesiapan negaranya meningkatkan konfrontasi dengan Iran. Dia menegaskan, Israel tidak akan terikat dengan kesepakatan nuklir baru yang kini tengah dinegosiasikan Iran dan Amerika Serikat (AS).

Bennett mengungkapkan, saat ini Iran sudah berada pada tahap paling maju dalam program nuklirnya. Meski sebelumnya pernah mengatakan akan terbuka pada kesepakatan nuklir baru dengan pembatasan lebih ketat terhadap Iran, Bennett menekankan kembali otonomi Israel untuk mengambil tindakan terhadap musuh bebuyutannya tersebut.

Baca Juga

Mengenai potensi keberhasilan Iran dan AS memulihkan kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), Bennett menekankan Israel bukan pihak dalam perjanjian tersebut. “Israel tidak diwajibkan oleh kesepakatan itu,” ujarnya dalam sebuah konferensi pada Selasa (23/11), dikutip laman Al Araby.

Israel sebelumnya sudah menyuarakan penolakan saat pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan niat membawa kembali AS ke JCPOA. “Kami menghadapi masa-masa yang rumit. Ada kemungkinan bahwa akan ada perselisihan dengan teman-teman terbaik kami,” kata Bennett