REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Uni Eropa melakukan pembicaraan teknis dengan Belarus untuk menyelesaikan krisis migrasi di sepanjang perbatasannya, kata seorang pejabat Uni Eropa dalam jumpa pers harian pada Senin.
“Kami sebenarnya telah berhubungan dengan sejumlah lawan bicara Belarusia, termasuk Kementerian Luar Negeri di berbagai tingkatan,” ungkap Peter Stano, kepala juru bicara Komisi Eropa untuk kebijakan luar negeri.
Bertentangan dengan pernyataan Lukashenko, Layanan Tindakan Eksternal Eropa (EEAS) telah berhubungan di berbagai tingkatan dengan rekan-rekan mereka di Kementerian Luar Negeri Belarus, lanjut Stano.
“Kami mencari waktu mengadakan pembicaraan teknis dengan badan-badan PBB dan mitra Belarus di tingkat teknis dan ahli untuk membantu memfasilitasi pemulangan orang-orang yang terjebak di Belarus kembali ke tempat yang aman,” tutur dia.
Stano juga mengonfirmasi bahwa kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell melakukan dua percakapan via telepon selama tujuh hari terakhir dengan Menteri Luar Negeri Belarus Vladimir Makei, sementara pejabat EEAS lainnya juga mengadakan pembicaraan “dengan rekan-rekan mereka dari tingkat yang lebih rendah” di Kementerian Luar Negeri Belarus.
Serangan Hibrida
Otoritas Belarus pada Kamis mengumumkan bahwa mereka telah memindahkan migran dari perbatasan dengan Polandia ke gedung gudang terdekat yang diubah menjadi pusat penampungan. Pada hari yang sama, penerbangan repatriasi pertama ke Irak lepas landas dengan ratusan orang di dalamnya.
Lebih dari 2.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak, menghabiskan waktu seminggu di daerah perbatasan Belarus-Polandia dalam kondisi yang mengerikan.
Uni Eropa menuduh Lukashenko melakukan pembalasan atas sanksi UE terhadap rezimnya dengan mengundang “turis” dari negara-negara yang merupakan sumber utama migrasi ke blok tersebut dan kemudian menggiring mereka menuju perbatasan negara-negara UE, khususnya Polandia.
Sejalan dengan pembicaraan dengan pemerintah Belarusia, Borrell dan Wakil Presiden Komisi Eropa Margaritis Schinas melakukan perjalanan ke negara-negara asal dan transit untuk meningkatkan kesadaran pihak berwenang tentang taktik berbahaya Belarus dan untuk menghentikan penerbangan ke Belarus.
Schinas pekan lalu mengunjungi Turki, yang dipuji UE karena mengambil tindakan untuk menghentikan calon migran dari mengambil penerbangan ke Belarus. Negara-negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Belarus – Lituania, Latvia, dan Polandia – telah melaporkan jumlah penyeberangan migran ilegal yang meningkat secara dramatis sejak Agustus.
Lebih dari 8.000 orang mencoba memasuki Uni Eropa melalui perbatasan Belarus sepanjang tahun ini, naik tajam dari hanya 150 tahun lalu.