Kamis 25 Nov 2021 01:41 WIB

BTN Target 11 Ribu KPR Berbasis Ramah Lingkungan

BTN menggandeng PLN untuk mendorong pembiayaan rumah berbasis ramah lingkungan

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Direktur Wholesale Risk and Asset Management Bank BTN Elisabeth Novie Riswanti bersama  Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo dan Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid  meninjau proses akad kredit massal BP2BT dalam rangka perayaan HUT KPR ke-45 di Perumahan Bellpark 2, Nusa Tenggara Barat, Senin (22/11/2021).
Foto: BTN
Direktur Wholesale Risk and Asset Management Bank BTN Elisabeth Novie Riswanti bersama Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo dan Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid meninjau proses akad kredit massal BP2BT dalam rangka perayaan HUT KPR ke-45 di Perumahan Bellpark 2, Nusa Tenggara Barat, Senin (22/11/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya mendorong pembangunan perumahan ramah lingkungan atau green housing. Perseroan pun menargetkan penyaluran 11 ribu kredit pemilikan rumah Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (KPR BP2BT) sampai akhir tahun ini.

Direktur Wholesale Risk and Asset Management BTN Elisabeth Novie Riswanti mengatakan perseroan menggandeng PT PLN (Persero) untuk mendorong pembiayaan rumah berbasis ramah lingkungan.

Baca Juga

“Kami mendorong setiap pengembang agar dalam pembangunan perumahannya memperhatikan aspek lingkungan, sehingga kami berkomitmen untuk memberikan bantuan satu bibit pohon satu rumah, agar lingkungan perumahan bisa hijau,” ujar saat acara Akad Kredit Massal KPR BP2B di Lombok Barat, dalam keterangan resmi, Selasa (23/11) lalu.

Terkait acara Akad Kredit Massal BP2BT di Lombok Barat, Novie menuturkan, ada sekitar 1.300 unit rumah yang dilakukan akad dengan debitur. Hal ini tentu akan mendukung target BTN dalam menyalurkan KPR BP2BT sekitar 11 ribu unit sampai akhir tahun ini.

“Dalam rangkaian HUT KPR ke-45, kita memiliki target untuk BP2BT sebanyak 11 ribu unit. Pada 20 November lalu sudah mencapai sekitar 6.357 unit. Angka ini cukup luar biasa, sehingga BTN optimistis hingga akhir tahun bisa mencapai 11 ribu,” ucapnya.

Menurutnya NTB menjadi salah satu pilihan akad KPR massal kali ini karena potensi daerahnya masih sangat besar. Apalagi Presiden Joko Widodo telah meresmikan sirkuit Mandalika yang akan memicu juga pertumbuhan ekonomi di NTB, khususnya Lombok.

Keberadaan sirkuit Mandalika, lanjut dia, tidak hanya kebanggaan bagi masyarakat Lombok atau NTB saja, namun juga bangsa Indonesia. “Kita berharap adanya sirkuit kebanggan ini memberikan dampak ekonomi yang akan mendorong ekonomi bergerak termasuk sektor perumahan,” ucapnya.

Novie menyebut dalam mendukung pengembangan Mandalika, perseroan akan bekerja sama dengan para pengembang untuk membangun perumahan dan hotel. “Terkait pertumbuhan ekonomi, BTN harus memiliki peran di NTB, kalau ekonominya bergerak pasti sektor perumahan, infrastruktur pasti meningkat, potensinya masih cukup banyak dan sangat bagus,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengapresiasi perhatian perbankan dan pengembang dalam memenuhi kepemilikan rumah di Lombok Barat.  “Luas lokasi pembangunan perumahan ini (Belpark 2) sekitar 22 hektare dan ini luar biasa, mudah-mudahan bisa membantu kebutuhan masyarakat kita untuk mendapatkan perumahan yang layak,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement