REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung merencanakan pembangunan pelabuhan baru yang bertempat di Kabupaten Tanggamus untuk memperkuat jalur logistik Lampung.
"Saat ini untuk pelabuhan yang menjadi pusat pengiriman adalah Pelabuhan Panjang, namun untuk membantu kelancaran pengiriman akan kita buat pelabuhan baru lagi di Tanggamus," ujar Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, di Bandar Lampung, Rabu (24/11).
Ia mengatakan pembangunan pelabuhan baru di Kabupaten Tanggamus tersebut akan dikhususkan bagi pengiriman logistik berupa komoditas lokal Lampung menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
"Ini untuk membantu pertumbuhan ekonomi daerah, jadi komoditas kita seperti kopi, lada, singkong, jagung, beras bisa dikirim langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok tidak perlu menambah antrean di Pelabuhan Panjang," katanya.
Menurut dia, waktu tempuh pelabuhan baru tersebut nantinya tidak jauh berbeda dengan pengiriman logistik dari Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan terbesar di Lampung dengan luas mencapai 105 hektare.
"Waktu tempuh tidak jauh berbeda, sekitar satu jam langsung menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan baru di Tanggamus ini akan dikhususkan untuk pengiriman produk lokal, contohnya dari Bandarlampung atau bagian barat Lampung. Untuk produk dari daerah luar Lampung tetap akan dilakukan di Pelabuhan Panjang," katanya.
Arinal mengatakan perencanaan pembangunan pelabuhan baru itu akan dilakukan langsung pemerintah daerah bekerjasama dengan pemerintah pusat dan sejumlah stakeholder terkait.
"Pembangunan ini tidak akan menggunakan APBD tapi kita bekerja sama dengan pemerintah pusat dan stakeholder. Sebab Lampung ini daerah strategis pintu masuk dan keluar pulau. Terlebih lagi potensi komoditas kita banyak sekali jadi harus dimanfaatkan," katanya.
Menurut dia, mulai positifnya laju pertumbuhan ekonomi Lampung yang mencapai 3,05 persen pada triwulan III-2021, akan terus ditingkatkan dan dijaga melalui pelaksanaan program pembangunan.
"Pemulihan ekonomi Lampung sebesar 3,05 persen ini harus dijaga, dengan program pembangunan di Lampung yang nantinya akan mengurangi tingkat pengangguran, kemiskinan, ketimpangan antar kabupaten/kota, dan yang pasti menjaga kesehatan masyarakat," ujarnya.