Rabu 24 Nov 2021 19:19 WIB

Suka Damai Muba Jadi Contoh Desa Sadar Kerukunan Umat

Desa Suka Damai Muba jadi yang pertama dan percontohan di Sumsel

Meski berada di kawasan pelosok, namun Desa Suka Damai Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Muba hidup dengan rukun. Keberagaman agama dan suku tampak jelas pada suasana desa itu. Plt Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi SIP melaunching Desa Suka Damai Kecamatan Tungkal Jaya sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Muba, Rabu (24/11).
Foto: Pemkab Muba
Meski berada di kawasan pelosok, namun Desa Suka Damai Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Muba hidup dengan rukun. Keberagaman agama dan suku tampak jelas pada suasana desa itu. Plt Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi SIP melaunching Desa Suka Damai Kecamatan Tungkal Jaya sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Muba, Rabu (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MUSI BANYUASIN -- Meski berada di kawasan pelosok, namun Desa Suka Damai Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Muba hidup dengan rukun. Keberagaman agama dan suku tampak jelas pada suasana desa itu. Plt Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi SIP melaunching Desa Suka Damai Kecamatan Tungkal Jaya sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Muba, Rabu (24/11).

Dalam kesempatan ini Beni Hernedi mengatakan bahwa Pemkab Muba menyambut baik launching Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama, dan berkomitmen mendukung dan akan ikut hadir dalam mewujudkan cita-cita bersama tersebut.

"Hari ini kegiatan yang sangat luar biasa, tidak banyak tempat yang bisa menyelenggarakan seperti ini, dengan ditetapkan desa sadar kerukunan umat beragama, di Sumsel sendiri belum ada yang seperti kita," ujarnya.

Ia berharap dengan dilaunching Desa Suka Damai Sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama dapat semakin memupuk kebersamaan dan  mempraktekkan kehidupan sebagai amanat UUD 1945 dan Pancasila.

"Jadi memang ini kegiatan positif sangat baik, menjadi kelebihan kita selain SDA juga dari potensi SDM nya. Kita sudah menunjukkan keunggulan antar manusia, Memang kita mengakui Suka Damai inilah yang layak menjadi contoh kerukunan umat beragama," tuturnya.

Kepala Kementerian Agama Muba H Win Hartan SAg MPdI mengungkapkan dasar launching Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama di Muba adalah hasil Rakornas Forum Kerukunan Umat Beragama di Bandung beberapa tahun lalu, yang menghimbau agar setiap desa membentuk contoh desa sadar kerukunan di daerah masing-masing.

"Ini bukan direkayasa, memang sudah ada lima agama di Desa ini, sudah lama berdiri Masjid, Pura, Biara dan ada Gereja protestan dan Katolik. Alhamdulillah penduduknya ini ada 160 KK muslim, 74 Agama Hindu, 4 KK Agama Budha, Protestan 6 KK, dan Katolik 6 KK. Yang mana ini memenuhi syarat menjadi desa kerukunan beragama, tidak ada desa yang selengkap ini," ungkapnya.

Lanjut Win Hartan, terbentuknya desa kerukunan itu juga atas dukungan Plt Bupati Muba. "Kalau bisa tahun depan kita mewakili desa kerukunan tingkat provinsi," tandasnya.

Sementara Kakanwil Kemenag Sumsel Deni Apriansyah mengucapkan selamat untuk Kabupaten Muba atas launching tersebut dan akan melaporkan ke Pemerintah Pusat bahwa satu-satunya kabupaten yang melaunching kerukunan umat beragama ada di Muba.

"Kami merasa sangat bahagia berkumpul di desa ini, kekompakan masyarakat dan kebersamaan dalam bergama luar biasa. Inilah Indonesia beraneka ragam, berbagai macam suku dan Agama, tapi tetap rukun," pungkasnya.

Turut hadir, Asisten I Setda Muba H Yudi Herzandi SH MH, Plt Kepala Badan Kesbangpol Muba Marko Susanto SSTP MSi, Kepala Bappeda Muba Iskandar Syahrianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muba Andi Wijaya, Kabag Kerjasama Setda Muba Dicky Meiriando SSTP MH, dan Camat Tungkal Jaya Sugeng Riyadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement