Rabu 24 Nov 2021 19:27 WIB

AS Bentuk Kelompok untuk Selidiki Keberadaan UFO

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) akan membentuk tim penyelidik UFO

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Sebuah bendera Amerika dikibarkan di Pentagon di Washington, Sabtu, 11 September 2021. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) akan membentuk tim penyelidik UFO.
Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite
Sebuah bendera Amerika dikibarkan di Pentagon di Washington, Sabtu, 11 September 2021. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) akan membentuk tim penyelidik UFO.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) akan membentuk kelompok baru untuk menyelidiki laporan tentang keberadaan unidentified flying object (UFO) di wilayah udara terbatas.

Departemen Pertahanan AS, dalam pengumumannya pada Selasa (23/11) malam, mengungkapkan kelompok penyelidik UFO tersebut akan diberi nama Airborne Object Identification and Management Synchronization Group. Kelompok tersebut bakal berada di bawah pengawasan wakil menteri pertahanan untuk intelijen, direktur staf gabungan militer AS, dan pejabat dari Director of National Intelligence.

Baca Juga

Kelompok tersebut akan menggantikan US Navy’s Unidentified Aerial Phenomena Task Force. Namun tugas mereka nyaris serupa yakni mendeteksi, mengidentifikasi, dan menghubungkan objek, menilai serta mengurangi ancaman terkait.

Wakil Menteri Pertahanan AS Kathleen Hicks mengatakan kehadiran fenomena udara tak dikenal di wilayah udara terbatas menimbulkan risiko keselamatan penerbangan bagi awak pesawat. Di sisi lain, hal itu meningkatkan potensi masalah keamanan nasional.

Pentagon telah secara resmi merilis tiga video pendek yang menunjukkan pesawat AS merekam UFO pada April. Kemudian pada Juni lalu, Komite Intelijen Senat memberikan suara agar Pentagon dan komunitas intelijen memberikan analisis publik tentang temuan pesawat asing tersebut.

"Kami memiliki benda-benda yang melayang di atas pangkalan militer kami dan tempat-tempat di mana kami melakukan latihan militer, dan kami tidak tahu apa itu dan itu bukan milik kami. Jadi itu pertanyaan yang sah untuk ditanyakan," ujar Senator Marco Rubio yang menjabat sebagai ketua Komite Intelijen Senat.

"Terus terang, jika itu adalah sesuatu dari luar planet ini, itu mungkin lebih baik daripada fakta bahwa kita telah melihat semacam lompatan teknologi atas nama China atau Rusia atau musuh lainnya," kata Rubio menambahkan.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement