REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji, mengajak perusahaa di Kota Malang untuk turut serta melaksanakan program pembangunan. Hal ini bertujuan demi kesejahteraan masyarakat di Kota Malang melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) atau Corporate Social Responsibilty (CSR).
Menurut Sutiaji, keterlibatan perusahaan ini sekaligus wujud kolaborasi hexahelix yang terus dikuatkan dengan berbagai pihak. "Poinnya pada keterlibatan dari perusahaan untuk membangun bangsa, membangun Kota Malang," ucap pria berkacamata ini di Kota Malang, Rabu (24/11).
Guna memfasilitasi hal tersebut maka digelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik TSP atau CSR yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Rabu, (24/11/2021). Kegiatan ini bertujuan mengakomodasi usulan Musrenbang yang tidak teranggarkan pada APBD Kota Malang melalui TSP.
Pada Musrenbang kali ini, Sutiaji mengungkapkan, poin-poin yang menjadi komitmen Pemerintah Kota. Dengan demikian, bisa bersama-sama membangun visi ke depannya. Kemudian perusahaan dapat memberikan TSP dengan tepat sasaran, tidak asal-asalan, dan tidak saling tumpang tindih.
Sebelumnya pada 17 November 2021 telah dilaksanakan kegiatan pra musrenbang TSP. Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu menyatakan, kegiatan pra-musrenbang tersebut telah menghasilkan kesepakatan terkait prioritas usulan Musrenbang TSP yang bersumber dari usulan Musrenbang Kota Malang untuk 2022 yang tidak teranggarakan dalam APBD Kota Malang. Adapun rinciannya antara lain: Bidang Sosial sebanyak 278 usulan, Bidang infrastruktur terkumpul 223 usulan, Bidang UMKM mencapai 184 usulan, Bidang Kesehatan sejumlah 79 usulan, sedangkan Bidang Pendidikan dengan 45 usulan.
Dengan adanya Forum TSP ini, Dwi berharap, tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan oleh pengusaha melalui Pemerintah Kota Malang bisa terdokumentasikan dengan baik. "Dan juga tertib demi kesejahteraan masyarakat Di Kota Malang,” ungkapnya.