Kamis 25 Nov 2021 05:55 WIB

Titik Temu Moderasi Beragama Arab Saudi-Indonesia

Indonesia dan Arab Saudi mempunyai agenda sama moderasi beragama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas bertemu dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz.
Foto: Dok Istimewa
Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas bertemu dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz.

Oleh : Dr Thobib Al-Asyhar, Sekretaris Menteri Agama, dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, —Hari kedua di tanah suci, Delegasi RI (Delri) mendapat jadwal bertemu dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz di Makkah, Arab Saudi. 

Pertemuan tersebut merupakan agenda sangat penting karena yang mengundang Delri ke Makkah sejak awal adalah Kementerian Urusan Agama Islam. Banyak poin penting yang menjadi pembicaraan antara Delri yang dipimpin Menag, Yaqut Cholil Qoumas, dengan Kementerian yang membawahi urusan keislaman Arab Saudi tersebut.

Baca Juga

Dimulai dari Wisma Indonesia di Makkah menuju kantor Menteri Abdul Aziz, tempat pertemuan. Sekitar 1.15 jam kami tiba di kantor tempat pertemuan akan dilangsungkan. Kantor kementerian yang menjulang tinggi, mewah, dan berwibawa. 

Sesaat tiba di depan kantor yang dituju, delegasi dipersilakan protokol Menteri dengan sambutan sangat hangat. Mengenakan jubah khas Arab warna merah, mereka sangat ramah dan sigap melayani tamu. "Marhaban bikum, tafadhal." Begitu mereka menyapa kami dengan penuh kelembutan. 

Selama pertemuan berlangsung terjadi diskusi yang sangat hangat. Sekitar satu jam diskusi terkait dengan kebijakan Arab Saudi dan gerakan Islam moderat yang tengah diperjuangkan Arab Saudi.

Menag mengapresiasi hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara yang selama ini berjalan dengan baik. Kedua pihak kemudian membahas sejumlah rencana optimalisasi kerja sama Indonesia dan Arab Saudi, khususnya promosi moderasi beragama di dunia Islam.

Kedua menteri berdiskusi tentang rencana peningkatan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang, khususnya bidang dakwah dan penyuluhan Islam serta promosi terhadap moderasi beragama. (20/11/2021).

Sejumlah rencana kerja sama juga dibahas antara lain pertukaran dai/mubaligh/pelatihan muballig, pengelolaan percetakan Alquran/pelatihan manajemen percetakan Alquran, serta pentingnya pengelolaan wakaf. "Kami juga mendiskusikan program wasathiyatul Islam, penguatan moderasi beragama," kata Menag Yaqut.

Baca: Sempat Kembali Ateis, Mualaf Adam Takjub Pembuktian Alquran

Menag menegaskan, rencana kerja sama ini sebenarnya sudah disepakati bersama sebelumnya. Namun, implementasinya terkendala pandemi Covid-19. Menag berharap rencana kerja sama ini bisa segera diwujudkan pada tahun2022 mendatang. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement