REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 masih belum usai. Kita masih harus menggunakan masker sebagai pencegahan terhadap penyebara virus corona.
Namun, masalahnya memakai masker tak selalu membuat kita nyaman meski kita telah terbiasa memakainya. Terlebih jika suasana sedang panas. Ancaman lainnya adalah timbul jerawar akobat masker dan gesekan di telinga.
Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membuat Anda tetap nyaman sambil membantu Anda tetap aman saat menggunakan masker di tengah cuac yang panas, dilansir laman The Conversation, Rabu (24/11).
Masker bedah sekali pakai lebih efektif menyaring virus daripada masker kain. Akan tetapi agar tetap efektif, masker hanya boleh digunakan sekali. Masker kain tidak begitu efektif tetapi dapat dicuci dan digunakan kembali.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, masker kain harus memiliki tiga lapisan. Lapisan dalam harus katun lembut karena lebih nyaman di wajah. Ini juga lebih penyerap, dan kurang mengiritasi, dari bahan sintetis.
Sementara, hindari masker kain dengan bahan sintetis di lapisan dalam. Sebab itu juga akan meningkatkan keringat.
Semua masker menjadi kurang efektif saat lembab. Udara lembab dihasilkan dari udara yang kita embuskan dan dari keringa. Masker terbaik untuk dipakai saat cuaca panas adalah yang paling nyaman untuk dikenakan.
Mengenakan masker dapat memengaruhi kulit Anda dalam beberapa cara. Ini meningkatkan suhu kulit dan berkeringat, yang dapat memperburuk jerawat atau kondisi kulit lainnya. Dari situlah istilah "macne" atau "mascne" berasal.
Penggunaan masker juga meningkatkan produksi sebum (minyak kulit) yang dapat menyumbat pori-pori. Masker juga dapat menyebabkan gesekan jika tidak pas. Mereka juga dapat menyebabkan reaksi sensitivitas jika lapisan terdalam terbuat dari serat sintetis, dan tergantung pada cara Anda mencucinya.
Meskipun mungkin tampak aneh, kulit Anda juga menjadi lebih kering di bawah masker. Itu mungkin karena kelembaban di bawah topeng mengganggu penghalang kulit normal.
Jika ingin memakai masker kain, disarankan yang berbahan katun lembut untuk mengurangi risiko iritasi kulit. Dermatologis juga merekomendasikan untuk menghindari riasan, seperti alas bedak dan bedak wajah, saat mengenakan masker, untuk menghindari penyumbatan pori-pori.
Dokter kulit juga merekomendasikan untuk mencuci masker secara teratur, sebaiknya setelah setiap kali digunakan. Jika kita rentan terhadap kondisi kulit, gunakan deterjen cucian untuk kulit sensitif untuk mencuci masker.
Sebab deterjen cucian biasa mengandung parfum dan bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi kulit. Hindari menggunakan pelembut kain untuk alasan yang sama.
Dermatologis juga menyarankan untuk mencuci muka pagi dan malam dengan air hangat dan pembersih ringan serta menghindari larutan yang mengiritasi seperti retinoid atau aftershave. Pelembab sebelum dan sesudah pemakaian masker dapat membantu merehidrasi kulit; memastikan masker Anda pas akan mengurangi gesekan.
Saat memakai masker untuk waktu yang lama, loop elastis dapat menyebabkan tekanan yang menyakitkan di bagian belakang telinga. Untuk mencegahnya, gunakan klip kertas untuk menyatukan simpul di bagian belakang kepala Anda, menghilangkan tekanan dari telinga Anda.
Solusi bagus lainnya adalah menggunakan ikat kepala dengan kancing atau klip kertas yang terpasang. Anda memasang loop telinga ke kancing/klip kertas daripada meletakkan loop di atas telinga Anda.
https://theconversation.com/how-to-wear-a-mask-in-the-heat-169941