Kamis 25 Nov 2021 08:00 WIB

Pelanggan Tesco Temukan Laba-Laba Beracun di Pisang

Laba-laba pisang alias laba-laba pengembara brasil merupakan jenis yang mematikan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Pisang di supermarket (Ilustrasi). Pelanggan Tesco menemukan kaki laba-laba menerobos keluar dari dalam salah satu pisang yang diambilnya.
Foto: Wallpaper Flare
Pisang di supermarket (Ilustrasi). Pelanggan Tesco menemukan kaki laba-laba menerobos keluar dari dalam salah satu pisang yang diambilnya.

REPUBLIKA.CO.ID, EASTBOURNE -- Seorang pelanggan supermarket Tesco yang terletak di Lottbridge, Eastbourne, Inggris mendapati kaki laba-laba menerobos keluar dari dalam salah satu pisang yang diambilnya. Pelanggan bernama Adam Shepherd itu sempat memotret sebelum menyerahkan pisang tersebut kepada pelayan.

Makhluk yang bersembunyi di dalam pisang itu diduga adalah laba-laba pengembara brasil (Brazilian wandering spider). Hewan bernama latin Phoeneutria itu merupakan laba-laba yang mematikan.

Baca Juga

Gigitan laba-laba pengembara brasil memiliki toksisitas yang mengkhawatirkan. Ketika dewasa, rentang kakinya bisa mencapai sekitar 15 cm.

Dibandingkan jenis lainnya, laba-laba pengembara brasil diketahui lebih sering menggigit orang. Hewan arthropoda ini juga dijuluki sebagai "laba-laba pisang".

Orang yang digigit laba-laba pengembara brasil harus segera mencari perawatan darurat. Sebab, racunnya dapat mengancam jiwa.

Laba-laba pengembara brasil memang menyandang status "laba-laba paling berbisa di dunia". Meski begitu, Sheperd mengatakan dia tidak terpengaruh oleh penemuannya.

"Saya tidak terlalu terkejut karena saya dulu bekerja sebagai produser untuk Tesco dan saya sudah melihatnya beberapa kali," kata Shepherd, dilansir laman The Sun, Rabu (24/11).

Shepherd mengatakan, dirinya tak tahu pasti jenis apa laba-laba yang ditemukannya itu. Namun, yang pasti warnanya cokelat. "Anda bisa melihat kakinya keluar," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement