Kamis 25 Nov 2021 14:12 WIB

Tingkatkan Transaksi Digital, BSI Gandeng LinkAja Syariah

Per September 2021, transaksi kumulatif di BSI mobile mencapai 75 juta transaksi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Layanan Syariah LinkAja resmi berkolaborasi. Sinergi yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini bertujuan untuk mendorong transformasi transaksi digital syariah.
Foto: Dok Retno Wulandhari
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Layanan Syariah LinkAja resmi berkolaborasi. Sinergi yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini bertujuan untuk mendorong transformasi transaksi digital syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Layanan Syariah LinkAja resmi berkolaborasi. Sinergi yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini bertujuan untuk mendorong transformasi transaksi digital syariah.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan kerja sama ini menghasilkan sejumlah fitur yang dapat dinikmati oleh pelanggan. Salah satu yang menarik adalah kemudahan pembukaan rekening BSI di aplikasi LinkAja. 

Baca Juga

"Jadi nanti para customer LinkAja yang ingin membuka rekening BSI bisa melalui LinkAja," kata Hery, Kamis (25/11). 

Hery berharap kerja sama BSI dengan Layanan Syariah LinkAja bisa lebih luas sehingga dapat meningkatkan basis pelanggan kedua perusahaan. Hery optimistis sinergi yang terjalin ini juga akan bsrjalan lebih baik seiring dengan kesiapan sistem di BSI. 

Hery mengatakan kerja sama dengan Layanan Syariah LinkAja ini sejalan dengan strategi BSI yang sedang fokus membangun kapabilitas digital. Pasalnya, transaksi di BSI saat ini sudah mulai bergeser dari offline ke online, sekitar 95 persen transaksi dilakukan melalui e-channel dan hanya 5 persen saja yang melalui cabang. 

Hery menjelaskan, transaksi di BSI mobile saat ini sudah cukup besar meskipun saat ini jumlah pengguna terdaftar baru mencapai tiga juta dari 15 juta basis pelanggan BSI. Per September 2021, menurut Hery, transaksi kumulatif di BSI mobile mencapai 75 juta transaksi atau tumbuh pesat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Dari sisi volume, transaksi di BSI mobile bahkan menyentuh angka Rp90 triliun. "Ini menandakan transaksi melalui digital jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Jadi pandemi ini turut membawa bagaimana perubahan perilaku customer sehingga kita harus cepat mengantisipasi," jelas Hery.

Direktur Marketing LinkAja, Wibawa Prasetyawan, menambahkan kerja sama BSI dan Layanan Syariah LinkAja utamanya terkait pemanfaatan layanan perbankan syariah. Selain pembukaan rekening, sinergi yang dilakukan antara lain menghadirkan program promosi Esktra Saldo Berkah untuk setiap transaksi, top up saldo dan transfer di BSI dan di LinkAja. 

"Sinergi BSI dan Layanan Syariah LinkAja juga memudahkan pelanggan untuk melakukan penarikan saldo LinkAja di ATM BSI tanpa kartu hingga transfer Layanan Syariah LinkAja ke rekening BSI dan virtual account BSI," kata Wibawa.

Menurut Wibawa, kerja sama ini dilakukan dalam rangka meningkatkan layanan keuangan syariah. Hal ini sejalan dengan mandat yang diterima LinkAja dari stakeholder untuk memajukan inklusi keuangan terutama di market aspirant.

Wibawa mengaku antusias dengan kerja sama ini. Kerja sama ini juga mendukung gerakan yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019 lalu mengenai 

masterplan ekonomi syariah yang akan menjadikan Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement