REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mengatakan pihaknya fokus melakukan vaksinasi mencegah anjing rabies di daerah perbatasan yang berbatasan dengan kabupaten itu. "Beberapa daerah perbatasan yang menjadi atensi kami itu adalah di daerah-daerah yang berbatasan dengan kabupaten tetangga," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan Kabupaten Sikka Albert Moang dari Sikka, Kamis (25/11).
Ia menjelaskan hal ini berkaitan dengan upaya dari Pemkab Sikka dalam mencegah penyebaran kasus rabies di kabupaten itu. Albert mengatakan bahwa daerah-daerah perbatasan dengan kabupaten tetangga itu adalah seperti Tanah Merah dan kemudian desa Hikong dan Lewomada yang berbatasan dengan Kabypaten Flores Timur. "Kemudian ada beberapa desa lagi yang berbatasan dengan kabupaten Ende," kata dia.
Terkait data anjing di kabupaten itu kata Albert saat ini jumlah anjing mencapai 70 ribu ekor anjing. Tetapi semuanya belum divaksinasi. Ia mengaku pada tahun 2020 lalu, pihaknya mendapatkan 3.500 dosis vaksin untuk disuntikkan kepada 3.500 anjing di kabupaten itu.
Namun, pada 2021 tidak anggaran yang bisa digunakan untuk pengadaan vaksin anti rabies karena fokus anggaran akibat Covid-19. "Kami hanya dapatkan 1.000 lebih dosis vaksin antirabies saja yang mana dikirim oleh pemprov NTT," katanya.
Dia juga mengatakan masih banyak anjing di kabupaten Sikka yang belum divaksinasi. Karena itu ia berharap agar pemilik anjing harus pro aktif melaporkan kepada petugas jika anjingnya belum divaksinasi.